BINTUNI, jurnalpapua – Peran sebagai orangtua asuh dalam menangani stunting di Kelurahan Bintuni Timur Distrik Bintuni diwujudkan Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni dengan menggerakkan warga di Komplek Tahiti dalam kegiatan Jumat Bersih.
Sejak pagi, warga RT 02 RW 02 komplek Tahiti mulai bergerak membersihkan lingkungannya dengan alat kebersihan seadanya. Warga yang tak sempat ikut kerja bhakti, ambil bagian dengan menyediakan minuman teh hangat di lokasi.
Mobil pick up pengangkut sampah dari Perusda berkeliling mengangkut tumpukan sampah untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dalam sekejap, ruas jalan dan lingkungan kompleks padat penduduk yang biasanya terlihat kumuh, terlihat bersih.
“Antusias masyarakat yang ada di RT 02 pagi ini sangat luar biasa. Mereka dengan sukarela membersihkan lingkungan tempat tinggalnya. Mulai dari RT, RW, kader posyandu dan para pemudanya turun bersama-sama. Kami lihat dari progresnya dua minggu ini sangat baik, kebersihan lingkungan mulai terlihat,” kata Kristin Y. Inanosa, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Teluk Bintuni, Jumat (21/7/2023).
Dinas Kesehatan menjadi orangtua asuh bagi Posyandu Sakura dalam menangani stunting di kompleks ini. Kristin bilang, sebagai orangtua asuh tidak cukup hanya memberikan makanan tambahan bagi ibu hamil maupun bayi dan balita. Namun kebersihan lingkungan juga menjadi faktor penentu keberhasilan mencegah dan menangani stunting.
Baca juga: Inventarisasi Penyebab Stunting, Dinas Kesehatan Bintuni Kunjungi Anak Asuh di Tahiti
Selain membersihkan lingkungan, anak asuh dinas ini juga diajarkan memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami aneka sayuran yang bisa dimanfaatkan sebagai asupan gizi makanan keluarga.
“Kami akan terus mendampingi masyarakat untuk melaksanakan program Jumat bersih ini,” tandas Kristin.
Ketua RT 02 RW 02 Komplek Tahiti, Harun Kaitam menyambut baik program Jumat Bersih yang kembali dihidupkan oleh Dinas Kesehatan dalam rangka menangani stunting. Sebagai ketua RT, Harun mengaku tidak ada kesulitan dalam mengajak warganya untuk bersama-sama gotong royong membersihkan lingkungan.
“Warga dengan suka rela ikut membersihkan lingkungannya. Karena kalau tidak kita sendiri yang bergerak, siapa yang mau membersihkan tempat tinggal kami,” tukas Harun.
Pernyataan senada juga disampaikan Siti Nuraini Nasey, Ketua Kader Posyandu Sakura Kompleks Tahiti. Dirinya mengaku sangat beruntung mendapatkan orangtua asuh dalam menangani stunting di lingkungannya.
Dengan adanya program Jumat Bersih yang digalakkan Dinas Kesehatan, sangat membantu para kader posyandu dalam menjaga lingkungan untuk terbebas dari stunting, bahkan dari berbagai penyakit lain.
“Terima kasih kepada Dinas Kesehatan yang sudah menjadi orangtua asuh kami. Jumat bersih ini sebenarnya pernah ada, tapi sudah lama tidak berjalan. Kalau ini kemudian dihidupkan kembali, kami sangat berterima kasih,” tandas Nuraini. JP01