Kontrak Pengelolaan P2TIM Tersisa 4 Bulan, Tahun 2023 Petrotekno Dapat Alokasi Anggaran 60 Miliar

0
310
Sebanyak 91 siswa P2TIM Petrotekno angkatan VIII saat prosesi pelepasan oleh Wakil Bupati Bintuni, Matret Kokop SH di Gedung Serba Guna (GSG), (31/8/2021).
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua.idKontrak Petrotekno dalam pengelolaan Pusat Pelatihan Teknik Industri Migas (P2TIM) milik Pemda Teluk Bintuni, akan berakhir pada 23 Juli 2023. Di tahun terakhir yang saat ini menyisakan waktu 4 bulan, lembaga vokasi ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 60 miliar.

Dalam APBD tahun 2023, pagu anggaran untuk P2TIM ini masuk pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop).

Pengelolaan P2TIM oleh Petrotekno, termuat dalam dokumen Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (kontrak) bernomor 530/150/2018. Dokumen ini ditandatangani Marthen L.H.Y Kawab selaku Kepala Dinas Perindagkop UKM Teluk Bintuni dengan Hendra Budiman Pribadi selaku Direktur Petrotekno pada 28 Maret 2018.

Dalam pasal 3 perjanjian pelaksanaan pekerjaan ini, kedua pihak bersepakat menjalankan kerjasama ini dalam kurun waktu 5 tahun. Ketentuan durasi pelaksanaan pekerjaan ini, sebelumnya dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengelolaan P2TIM yang dibuat pada 27 Februari 2018.

Baca juga: Wow..! Gaji Pengajar P2TIM Petrotekno Bintuni Rp 172 juta/Bulan, Security Rp 12,5 juta

Pada poin huruf (L) tentang Tempat Pelaksanaan dan Agenda Pelatihan angka (3) tentang Pelaksanaan Swakelola Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas tertulis; Kegiatan swakelola pengelolaan Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Kabupaten Teluk Bintuni akan berjalan dalam kurun waktu lima (5) tahun, dimulai sejak 23 Juli 2018 dan berakhir pada tahun 2023.

Jika mengacu pada kontrak ini, praktis umur kontrak pengelolaan P2TIM oleh Petrotekno saat ini tersisa 4 bulan, dari 7 bulan waktu pelaksanaan kontrak di tahun 2023. Dengan alokasi anggaran Rp 60 miliar untuk P2TIM di tahun ini, maka Petrotekno akan mengelola APBD untuk operasional P2TIM sekitar Rp 8,5 miliar perbulan.  Jumlah ini membengkak sekitar 1 miliar/bulan, dari kesepakatan awal yang diajukan Petrotekno sebesar Rp 7,5 miliar/bulan.

Baca juga: Latih Anak Bintuni 3 Bulan, Manajemen Fee P2TIM Petrotekno Rp 12,2 Miliar/Tahun

Hingga berita ini dirilis, David Cristianto Kusuma, Manager Training Petrotekno Teluk Bintuni belum menjawab konfirmasi yang dilakukan media ini terkait habisnya masa kontrak pengelolaan P2TIM dan penambahan anggaran dari Disperindag. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here