Masyarakat Kampung Idoor Keluhkan Proyek Jembatan Kali Obie Yang Terbengkalai

0
41
Yoel Idorway, Ketau RT di KAmpung Idoor Distrik Wamesa, berdiri di samping proyek jembatan Kali Obie yang kini terbengkalai.
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua – Masyarakat Kampung Idoor Distrik Wamesa, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, mengeluhkan pembangunan jembatan beton di Kali Obie oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Teluk Bintuni, yang tak jelas kapan diselesaikan.

Pasalnya, pembangunan jembatan yang menjadi sarana vital oleh masyarakat Idoor dalam melakukan aktivitas sehari-hari ini, sudah berjalan lebih dari tiga tahun. Kini, pembangunan jembatan itu terhenti, meninggalkan konstruksi beton yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan.

“Harapan masyarakat, ada perhatian serius dari pemerintah terkait kelanjutan pekerjaan jembatan Kali Obie di Kampung Idoor ini,” kata Pdt. Kuri Arumisore, tokoh agama di Kampung Idoor kepada wartawan, Minggu (11/5/2025) sore.

Harapan senada juga disampaikan Yoel Idorway, Ketua RT di Kampung Idoor. Sejak jembatan lama di bongkar dan dimulai pembangunan jembatan baru beberapa tahun lalu, hingga kini belum bisa digunakan oleh masyarakat.

Kondisi fisik jembatan saat ini, baru struktur beton lantai yang ada di atas sungai berupa abutment/kepala jembatan. Pagar pengaman di samping kanan dan kiri jembatan, belum ada. Begitu juga struktur timbunan pendekat jembatan (oprit) yang menghubungkan kepala jembatan dengan ruas jalan, juga belum dibangun.

“Dengan demikian saya selaku tokoh pemerintah paling terkecil, saya bertanya kapan jembatan ini bisa digunakan oleh masyarakat. Sebab, pembangunan itu sudah bertahun-tahun dilakukan,” kata Yoel.

Disampaikan Yoel, jembatan ini merupakan satu-satunya sarana yang menghubungkan masyarakat Idoor dengan wilayah Windesi maupun Werianggi. Jembatan ini juga digunakan masyarakat untuk menuju kebun, maupun anak-anak sekolah.

Sebagai solusi atas kondisi tersebut, warga akhirnya secara bersama-sama membangun jembatan bantu secara manual, batang dan papan kayu yang disusun sebagai jalan setapak.

Siapa kontraktor yang melaksanakan pembangunan jembatan itu? Yoel mengaku tidak tahu pasti. Tapi saat proyek masih berjalan, orang yang sering datang mengawasi pembangunan jembatan itu bernama Memed.

“Sementara yang pertama Pak Memed, yang waktu itu mengerjakan. Setelah Pak Memed, saya tidak tahu lagi siapa yang kerja? Apakah masih Pak Memed. Inilah yang saya sendiri bingung selaku pemerintah terkecil di kampung,” ungkap Yoel.  

Yoel menambahkan, Memed yang disebutkan sebagai kontraktor pelaksana jembatan itu, adalah sosok yang saat ini menjabat sebagai Ketua KPU Teluk Bintuni, Muhammad Makmur Memed Alfajri.

“Kebetulan dia yang sekarang kalau tidak salah sebagai kepala KPU Teluk Bintuni,” tandasnya. JP01

Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here