BINTUNI, jurnalpapua.id – Susunan daftar bakal calon legislatif dari Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Teluk Bintuni, patut diwaspadai dan diperhitungkan dalam kontestasi pemlihan umum pada 14 Februari 2024 mendatang.
Dengan masuknya Sugandi sebagai salah satu bakal calon yang diusung DPC PPP Teluk Bintuni, sangat membuka peluang partai berlambang ka’bah ini sebagai kuda hitam yang akan bersanding dengan Golkar dan PDI Perjuangan.
Sugandi direkrut PPP sebagai bakal caleg untuk mendulang suara di dapil 1 Bintuni. Pengusaha minyak yang pernah duduk sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, diketahui memiliki basis massa yang solid di akar rumput.
“Sugandi orang yang cukup berpengalaman dalam urusan politik. Sosoknya sangat sederhana, tapi patut diperhitungkan,” kata Yohanes Akwan, pengamat politik Papua kepada media ini, Minggu (21/5/2023).
Di internal PPP, posisi Sugandi akan bersaing ketat dengan Yasman Yasir alias Baso, Ketua DPW PPP Papua Barat yang juga maju sebagai caleg Teluk Bintuni di dapil 1. Persaingan diprediksi berlangsung sengit, mengingat keduanya adalah sama-sama petarung.
Namun posisi Sugandi akan lebih diuntungkan dengan statusnya sebagai pengusaha yang belum memikul beban politik, sehingga lebih lepas dalam bergerak. Sebaliknya, Yasman Yasir alias Baso, akan berusaha meraih suara minimal untuk mempertahankan posisinya sebagai anggota dewan.
“Apalagi statusnya sebagai Ketua DPW PPP. Ini yang menarik karena, Ketua DPW memiliki beban apa bila tidak bisa mempertahankan posisi suaranya seperti tahun lalu. Ini beban politik yang dipikul Baso saat berhadapan dengan Sugandi yang relatif fre. Baso adalah petarung, namun Sugandi lebih bebas bertarung, karena tidak memiliki beban,” kata Yohanes Akwan.
Persaingan di internal partai untuk sama-sama mendulang suara terbanyak, akan menjadi pendongkrak posisi PPP di eksternal. Yohanes Akwan meyakini, PPP akan mampu bersanding dengan Partai Golkar, PDI Perjuangan maupun Nasdem.
Elektabilitas partai PDI Perjuangan, Golkar dan Nasdem yang sedang naik, perlu mewaspadai pergerakan PPP yang terus membangun konsolidasi untuk menaikkan posisi tawar agar bisa bersaing di posisi puncak.
Meskipun selisih perolehan kursi saat ini masih di pegang oleh Nasdem dan Golkar, nNamun akan terjadi pergeseran dimana PDI Perjuangan dan Golkar akan di tempel oleh Nasdem yang disusul dengan PPP sebagai pemenang ke empat.
“Sebaliknya, jika tidak diantisipasi PPP bisa muncul sebagai pemenang ketika menggeser Nasdem dengan posisi PDI Perjuangan diposisi pertama, Golkar diposisi kedua dan PPP diposisi ketiga pada pemilu 2024. Partai Nasdem semakin sulit mengejar dominasi PDI Perjuangan dan Golkar,” kata Anes Akwan. JP01