Tak Ada Perjanjian dengan P2TIM, bp Siapkan Anak Bintuni untuk Train 3 LNG Tangguh di Petrotekno Ciloto

0
306
Desy Unidjaja, head of communications and external affairs bp Indonesia.
Spread the love

MANOKWARI, jurnalpapua.id – British Petroleum (bp) Indonesia selaku operator LNG Tangguh, telah mempersiapkan generasi muda Teluk Bintuni untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di train 3, saat konstruksi pengolah gas itu sudah dioperasikan.

Proses pendidikan dan pelatihan SDM Orang Asli Papua (OAP), khususnya anak tujuh suku di Teluk Bintuni untuk menjadi tenaga terampil di train 3 ini, dilakukan bp Indonesia dengan menggandeng lembaga vokasi Petroleum Technical School (Petrotekno) di Ciloto, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Pelatihan lulusan SMA dan SMK dari Teluk Bintuni ini selaras dengan komitmen AMDAL 85% tenaga kerja asal Papua di Tangguh LNG pada tahun 2029.

Di Petrotekno Ciloto, generasi muda teluk yang lolos seleksi daerah, mendapatkan materi pelatihan keterampilan yang memadai selama tiga tahun. Mereka disiapkan untuk menjadi tenaga ahli yang nantinya mampu mengoperasikan kilang LNG Tangguh.

Sejak 2016 hingga 2018, program yang juga didukung SKK Migas ini telah berhasil menyaring bibit-bibit muda berprestasi dari Papua Barat dalam tiga angkatan. Setiap angkatan, menyaring 40 orang peserta. Pada 28 Januari 2019, peserta pelatihan angkatan pertama telah menyelesaikan program, dan telah bekerja di LNG Tangguh.

Total alumni Petrotekno Ciloto yang mengantongi sertifikat internasional dan diakomodir bp Indonesia di proyek LNG Tangguh, sebanyak 112 orang.

“Yang di Ciloto itu memang betul-betul di inisiatifkan oleh bp untuk memenuhi kebutuhan operasi kilang minyak. Jadi kebutuhannya bukan untuk konstruksi, tapi menjalankan operasi LNG Tangguh yang memang harus high skill,” kata Desy Unidjaja, head of communications and external affairs bp Indonesia kepada wartawan di Manokwari, Rabu (22/2/2023).   

Pelatihan SDM untuk industri migas yang dilakukan di Petrotekno Ciloto, berbeda dengan yang dilakukan di Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM). Di Ciloto, pelatihan tenaga terampil yang mendapat dukungan dari SKK Migas ini mengedepankan kualitas, dengan durasi waktu yang lebih panjang.

Baca Juga: Hebat! 30 Anak Tujuh Suku Teluk Bintuni Masuk Kejuruan Teknik Produksi Migas Ciloto

Jumlah siswa dan durasi waktu pelatihan,menjadi salah satu pembeda antara pelatihan di P2TIM dengan Petrotekno Ciloto. Di Petrotekno Ciloto, dengan durasi pelatihan selama 3 tahun, jumlah siswa dari Bintuni yang dilatih tidak lebih dari 50 orang. Sebaliknya, dengan durasi pelatihan selama 3 bulan di P2TIM, kuota siswa yang dilatih sebanyak 100 orang.

Terkait hal ini, Budy Hermawan, Tangguh Sustainable Project Manager bp Indonesia mengatakan, kualitas alumni P2TIM yang dibentuk Pemda Teluk Bintuni itu, belum memenuhi standar kualifikasi tenaga terampil untuk operasional di industri migas.

“Dari sisi kami, kami melihat lulusan (P2TIM) itu masih belum memenuhi semua persyaratan (keterampilan) di konstruksi. Namun demikian, kami punya komitmen untuk tetap mengakomodir mereka, sesuai kebutuhan tenaga kerja yang tersedia di lapangan,” kata Budy Hermawan.

Desy Unidjaja juga menegaskan, bp Indonesia selaku operator Proyek Strategis Nasional (PSN) LNG Tangguh, tidak memiliki ikatan perjanjian kerjasama apapun dengan P2TIM Teluk Bintuni. Hal ini disampaikan Becky –sapaan Dessy Unidjaja- saat ditanya apakah ada perjanjian kerjasama antara bp Indonesia dengan P2TIM untuk mengakomodir lulusan P2TIM sebagai tenaga kerja di proyek konstruksi LNG Tangguh Train 3 .

“Pertama apakah ada perjanjian kerja antara bp dengan P2TIM, jawabannya ‘tidak ada’,” tandas Becky. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here