Proyek Senilai Rp 159 Triliun di Bintuni Ditarget Selesai Tahun Ini

0
357
Rombongan pejabat dari Kementerian ESDM dan SKK Migas mendapatkan penjelasan dari VP Operasional bp Berau, Dave Campbell di lokasi pembangunan Train 3 LNG Tangguh. Proyek POD II ini ditarget selesai akhir tahun 2022 dan mulai dioperasikan pada awal 2023.
Spread the love

TELUK BINTUNI, jurnalpapua.id – Proyek pembangunan Train 3 LNG Tangguh oleh bp Berau di Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat, ditargetkan selesai akhir tahun ini dan bisa dioperasionalkan awal tahun 2023.

Proyek senilai 11 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 15 triliun ini, mulai dibangun sejak 2016. Dalam perjalanannya, Train 3 LNG Tangguh yang memiliki kapasitas produksi gas 3,8 metrik ton pertahun ini banyak mengalami hambatan, utamanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan pelaksanaan proyek ini dua kali outbreak.

Seiring dengan mulai mereda dan tertanganinya wabah Covid-19 maka pelaksanaan proyek pengembangan dari Plan of Development (POD) II ini, sekarang sudah mencapai puncak lagi dengan total pekerja yang terlibat sebanyak 12.900 orang.

“Diharapkan komplesi dapat selesai pada akhir tahun dan gas dapat dialirkan pada awal tahun depan,” kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dalam kunjungannya ke lokasi proyek Train 3 LNG Tangguh, Selasa (21/6/2022).

Dalam mendorong keberlangsungan dan kepastian penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) hulu migas Tangguh Train 3 yang dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) BP Berau, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Kepala SKK Migas melakukan kunjungan lapangan secara langsung di Teluk Bintuni Papua Barat (21/06).

Dwi Soetjipto berkunjung ke lokasi Train 3 LNG Tangguh bersama dengan Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji, Staf Ahli Menteri ESDM, Nanang Untung dan Triharyo Soesilo, serta Direktur Pembinaan Usaha Hulu, Ditjen Migas, Mustafid Gunawan. Rombongan ini disambut langsung oleh President BP Indonesia, Nader Zaki dan VP Operasional, Dave Campbell.

Yang cukup berbeda dalam kunjungan kali ini, turut hadir Staf Presiden Milenial, Billy Mambrasar yang hadir mewakili Menteri ESDM, dalam kapasitasnya untuk melihat kemanfaatan pengembangan LNG Tangguh untuk masyarakat Papua.

“Kunjungan langsung oleh Kementerian ESDM dan SKK Migas ke proyek Tangguh Train 3, menunjukkan arti penting terhadap kepastian penyelesaian proyek ini, untuk dapat meningkatkan produksi gas guna mendukung perekonomian nasional dengan terpenuhinya kebutuhan gas untuk domestik yang dialokasikan mencapai 75%, serta upaya untuk dapat mendorong segera terwujudnya penerimaan negara dari penjualan gas Tangguh Train 3,” kata Dwi Soetjpto.

Dampak berganda kemanfaatan proyek Tangguh Train 3, kata Dwi, yaitu dapat menciptakan lapangan kerja yang mayoritas berasal dari masyarakat lokal. Pada saat beroperasi nanti ditargetkan lebih dari 85% operator akan berasal dari masyarakat lokal. Sehingga dengan selesainya proyek Tangguh Train 3, dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat lokal secara berkelanjutan sehingga dapat menciptakan perputaran perekonomian di Teluk Bintuni Papua Barat dan mendorong tumbuhnya ekonomi lokal lainnya.

Baca juga: Bekerja di Pengeboran Sumur Minyak Pertamina, Pekerja PT PDC Dibayar di Bawah UMP

Dalam mengembangkan kemampuan sumber daya manusia masyarakat lokal, BP telah memiliki program technician apprentice. Tidak hanya untuk menyiapkan masyarakat lokal untuk bekerja pada aset BP di Indonesia, saat ini kompetensi teknisi lulusan program technician apprentice BP sudah diakui secara global dengan sudah bekerjanya beberapa teknisi pada aset global BP di Mauritania dan Senegal.

“Tangguh Train 3 dalam jangka panjang akan memberikan kontribusi yang besar dalam upaya mencapai target 2030, terutama untuk pencapaian target produksi gas yang mencapai 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) atau meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan produksi gas nasional saat ini yang berada di kisaran 5.900 MMSCFD”, kata Dwi. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here