Eksplorasi Sumur Markisa Diharapkan Jadi Pendorong Aktivitas Hulu Migas

0
252
Sumur eksplorasi Markisa 001 yang dikelola PT Pertamina EP Cepu Regional 4 Zona 14 Papua Field di Distrik Aimas, Kabupaten Sorong. Foto: Tantowi/JP
Spread the love

SORONG, jurnalpapua.id – Eksplorasi sumur minyak Markisa 001 di Kampung Klamesen Distrik Mariat Kabupaten Sorong, Papua Barat oleh PT Pertamina EP Cepu Regional 4 Zona 14 Papua Field, diharapkan menjadi pemantik semangat kegiatan serupa di wilayah lain.

Harapan ini tak lepas dari posisi kegiatan eksplorasi yang ada di ujung timur wilayah Indonesia, searah dengan perjalanan matahari yang terbit dari timur ke barat.

“Matahari terbit dari timur, hal ini memberikan makna yang strategis dan mendalam dalam pengelolaan hulu migas di wilayah Papua. Setiap kegiatan yang dilakukan, setiap capaian yang dihasilkan di wilayah ini, tentu akan menjadi pemicu semangat bagi kegiatan hulu migas di wilayah lain,” ujar Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rabu 22/6/2022).

Berita Terkait : Tahun 2022, Pertamina EP Papua Field Akan Bor Dua Sumur Eksplorasi

Harapan ini disampaikan Dwi saat mengunjungi lokasi Sumur Markisa 001 yang terletak di belakang Kantor Bupati Sorong, untuk memastikan kegiatan eksplorasi itu berlangsung lancar sesuai rencana.

Eksplorasi sumur Markisa 001 yang akan berlangsung selama 71 hari, telah dimulai tajak sejak 21 Juni 2022. Pengeboran sumur Pertamina EP ini dilakukan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), menggunakan rig PDSI #28.2/D1000-E berkekuatan 1.000 tenaga kuda (horse power/HP)

Pengeboran Eksplorasi ini dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan minyak dan gas yang terdapat pada Formasi Kais. Sumur ini akan ditajak secara vertikal dengan rencana kedalaman akhir sumur di 6.788 f.

Untuk memastikan kegiatan eksplorasi itu berjalan baik, jajaran Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), meninjau langsung ke lokasi sumur yang ada di belakang kantor Bupati Sorong ini.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto melihat langsung proses pengeboran sumur Markisa 001 di Kampung Klamesen Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Selasa (22/6/2022).

Pengeboran sumur eksplorasi ini, kata Dwi Soetjipto merupakan sebuah kebanggaan karena  sumur MKS-001 adalah sumur eksplorasi pertama yang dibor oleh PT Pertamina EP Cepu Zona 14 setelah 8 tahun tidak ada aktivitas pengeboran eksplorasi di wilayah Papua.

Hal ini  merupakan rangkaian kegiatan pemboran yang dilakukan  PT. Pertamina EP Cepu Zona 14 dalam rangka menyelesaikan campaign 4 sumur yang terdiri dari 1 sumur eksploitasi dan 3 sumur eksplorasi di wilayah Papua. Daerah remote yang berada diujung timur Indonesia ini menyimpan tantangan tersendiri dalam perencanaan dan operasional Drilling Campaign Papua.

Tajak sumur Markisa 001 dilakukan setelah PDSI menyelesaikan pengeboran di sumur eksploitasi SLW A9X di Kampung Meyaup, Distrik Salawati Tengah Kabupaten Sorong. Proses mobilisasi rig ke lokasi MKS-001 berlangsung selama 25 hari, dimulai sejak 16 Mei 2022 dengan total muatan sebanyak 171 load.

Baca Juga: Bekerja di Sumur Pengeboran Minyak Pertamina, PT PDC Dibayar di Bawah UMP

Eksploitasi di SLW-A9 yang menjadi daerah remote area, berakhir dengan baik, operasional lebih cepat dari rencana dan menghasilkan hidrokarbon di atas target.

“SKK Migas menyampaikan apresiasi atas kegiatan pemboran sumur eksplorasi di wilayah kerja ini. Bumi Papua memiliki potensi migas yang menjanjikan dan saat ini merupakan salah satu kontributor utama dalam pencapaian produksi dan lifting migas secara nasional,” kata Dwi Soetjipto pada kunjungan tersebut.

Lebih lanjut Dwi menyampaikan kegiatan eksplorasi akan menjadi kunci bagi upaya penemuan cadangan migas untuk mendukung produsi migas berkelanjutan dan menopang upaya pencapaian target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).

“Semangat melakukan pengeboran eksplorasi yang lebih masif ditunjukkan dengan rencana pengeboran sumur eksplorasi di tahun 2022 mencapai 42 sumur eksplorasi atau mmeningkat 150% dibandingkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi 2021 yang sebanyak 28 sumur. Karena itu, manajemen SKK Migas sangat memberikan perhatian agar KKKS dapat merealisaikan seluruh program pengeboran sumur eksplorasi di tahun ini”, imbuh Dwi.

Dalam pengarahannya, Kepala SKK Migas juga menyampaikan agar semua yang terlibat dalam kegiatan pengeboran sumur eksplorasi Markisa-001 untuk senantiasa menempatkan keselamatan kerja kesehatan dan lindungan lingkungan (K3LL) sebagai prioritas yang utama. Selain itu ditekankan pula untuk senantiasa menerapkan protokol dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here