Musda IV Golkar Bintuni Berpotensi Ricuh, Panitia Pengarah Dinilai Tidak Transparan

0
244
Matret Kokop SH, saat mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon ketua DPD II Golkar Bintuni, Minggu (10/10/2021). Foto: Tantowi/JP
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua.id – Pelaksanaan Musyawarah ke-IV DPD II Partai Golkar Kabupaten Teluk Bintuni yang rencananya akan dilaksanakan pada Senin, (11/10/2021), berpotensi menimbulkan kericuhan menyusul sikap tidak transparannya Panitia Pengarah Musda.

Hingga H-1 pelaksanaan Musda IV, panitia masih belum menyampaikan siapa saja pemilik hak suara dalam, kepada para Bakal Calon Ketua yang telah mengembalikan formulir pendaftaran.

Padahal dalam daftar syarat yang harus dipenuhi bakal calon untuk bisa ditetapkan sebagai Calon Ketua DPD II Golkar Bintuni Periode 2020 – 2025, adalah pernyataan dukungan minimal 30 persen dari total pemilik hak suara.

“Saya ditanya oleh Ketua Panitia, mana lampiran dukungan minimal 30 persen dari pemilik hak suara? Ya saya jawab, siapa pemilik hak suara Musda ini? Panitia Pengarah saja tidak menyampaikan kepada saya, bagaimana saya tahu dan mendapatkan dukungan minimal 30 persen,” kata Matret Kokop SH, salah satu Bakal Calon Ketua DPD II Golkar Bintuni, usai mengembalikan formulir pendaftaran di Sekretariat DPD II Golkar Bintuni, Minggu (10/10/2021).

Baca juga: Wakil Bupati Bintuni Masuk Bursa Bakal Calon Ketua DPD Golkar

Matret Kokop yang juga Wakil Bupati Teluk Bintuni ini, mengambil formulir pendaftaran bakal calon Ketua DPD II Golkar Teluk Bintuni pada Sabtu (9/10/2021) siang, beberapa jam setelah pendaftaran dibuka.

Dalam formulir yang disampaikan Panitia Pengarah Musda, tidak dilampirkan daftar Komisariat Distrik (Komdis) yang menjadi pemilik hak suara dalam Musda.

Yohanes Akwan (kiri), saat mempertanyakan daftar Komisariat Distrik sebagai pemilik hak suara dalam Musda IV DPD Partai Golkar Bintuni.

Fakta ini yang juga menjadi pertanyaan Yohanes Akwan SH, Anton Tutkey, Dominggus Yampapy serta Mektison Meven, Bakal Calon Ketua DPD II Golkar Bintuni yang lain. Panitia mensyaratkan adanya dukungan minimal 30 persen dari pemilik hak suara, tapi panitia masih menyembunyikan siapa saja pemilik hak suaranya.

Ketua Panitia Pengarah, Ayor Kosepa sempat kebingungan menjawab ketika Yohanes Akwan menanyakan siapa saja Komdis pemilik hak suara dalam Musda IV Partai Golkar ini. Setelah meminta waktu beberapa saat untuk berkomunikasi dengan panitia lainnya, Ayor Kosepa menjawab masih belum tahu, karena masih disimpan oleh Selviana Wanma, Plt Ketua DPD II Golkar Bintuni, yang juga Sekretaris DPD I Golkar Papua Barat.

“Kami minta nomor kontaknya Kaka Anes, nanti kalau sudah ada daftar Komdisnya, saya hubungi,” kata Ayor Kosepa, sambil mencatat nomor ponsel Yohanes Akwan, yang juga mengembalikan formulir pendaftaran.

Sementara kepada Mektison Meven, Ayor menyampaikan akan menyampaikan siapa saja pemilik hak suara itu saat pelaksanaan Musda IV yang akan berlangsung mulai jam 10 di hari Senin (11/10/2021).

“Katanya kami dipersilakan melakukan lobi-lobi kepada pemilik hak pilih untuk mendapatkan dukungan suara, saat pelaksanaan musda,” kata Mektison.

Mektison Meven, salah satu Bakal Calon Ketua DPD Golkar Bintuni.

Dengan fakta-fakta yang terungkap ke permukaan ini, Mektison menduga ada skenario tersembunyi untuk memenangkan salah satu bakal calon sebagai Ketua DPD II Golkar Bintuni. Dugaan permainan ini terbaca dari waktu yang disiapkan oleh Pantia Pengarah Musda, yang relatif singkat mulai dari pengumuman pendaftaran, pembukaan pendaftaran hingga pengembalian formulir dan pelaksanaan Musda.

Pengumuman pendaftaran bakal calon Ketua DPD II Golkar Bintuni, kata Mektison, baru disampaikan pada hari Jumat (8/10/2021). Sehari kemudian, pendaftaran dibuka dan hanya berlangsung 3 jam, dimulai pukul 13.00 WIT.

Pengambilan formulir dan penyerahan kembali formulir dibuka lagi di hari Minggu (10/10/2021), mulai pukul 13.00 hingga pukul 17.00 WIT, dan hari Senin (11/10/2021) mulai pukul 08.00 WIT sampai pukul 09.00 WIT.

“Satu jam setelah penutupan pengembalian formulir, kita laksanakan Musda IV,” kata Ayor Kosepa.

Menurut Anton Tutkey, dari alokasi waktu yang disiapkan Panitia Pengarah, jelas tidak memungkinkan untuk Bakal Calon Ketua mendapatkan dukungan suara dari masing-masing distrik yang ada di Bintuni. Alasan utamanya adalah kondisi geografis Teluk Bintuni, yang tidak memungkinkan menjangkau seluruh distrik dalam satu hari.

“Itu kalau sudah nama-nama Komisariat Distrik dari Panitia Pengarah. Tapi kalau daftar komdis saja tidak ada, kemana kita mau mendapatkan dukungan suara,” kata Anton Tutkey. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here