SORONG, jurnalpapua.id – Status daerah tempat pelaksanaan pemilihan 130-an Kepala Kampung yang berlangsung serentak di Kabupaten Tambrauw, Propinsi Papua Barat, masuk dalam kategori rawan dan sangat rawan dari gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Kendati demikian, hingga hari terakhir pelaksanaan Pilkampung yang berlangsung sejak 21 September 2021 lalu, situasi di kamtibmas di Tambrauw relatif kondusif. Ratusan personil keamanan dari Polres Sorong akan segera ditarik, jika sampai H plus 1 tahapan akhir pelaksanaan Pilkampung tidak ada gangguan keamanan yang menonjol.
“Semua wilayahnya masuk kategori Rawan dan Sangat Rawan. Tapi kita lihat perkembangan situasinya sampai hari ini bagaimana? Kalau memang eskalasinya tetap kondusif, tidak ada gangguan yang menonjol, kita tarik pasukan pengamanan,” kata AKBP Iwan P. Manurung S.I.K, Kapolres Sorong kepada wartawan, Senin (27/9/2021).
Baca juga: Kepala Daerah Jangan Gengsi Melobi APBN untuk Pembangunan Wilayah
Menurutnya, jumlah personil keamanan yang diterjunkan untuk pengamanan Pilkampung di Kabupaten Tambrauw sebanyak 150 orang. Untuk daerah yang berbatasan dengan wilayah hukum Polres Manokwari, seperti Distrik Kebar dan Distrik Amberbaken, polisi Sorong melakukan pengamanan secara gabungan.
“Kalau yang di luar dua distrik itu, kami melakukan pengamanan bersama dengan personil dari Kodim 1810/Tambrauw yang ada di Sausafor,” jelas Kapolres.
Kendati daerah pelaksanaan Pilkampung serentak masuk kategori rawan dan sangat rawan, personil yang melakukan pengamanan di TPS kata Kapolres, tidak dilengkapi dengan senjata api. Hanya personil tertentu yang bertugas di fungsi reskrim yang dibekali senjata api operasional.
Untuk mencegah adanya tindak kriminal dan gangguan keamanan, polisi bersenjata juga secara periodik melakukan patroli dari kampung ke kampung tempat pelaksanaan pemilihan kepala kampung.
“Mudah-mudahan wilayah Sausafor Raya tetap aman dan kondusif,” pungkasnya. JP01