SORONG, jurnalpapua.id – Keberadaan PT Pertamina EP Papua Field Zona 14 yang menjadi penerus sumur-sumur minyak peninggalan kolonial Belanda di Distrik Klamono, Kabupaten Sorong, sudah memberikan banyak manfaat kepada masyarakat adat yang ada di Ring I.
Communication Relation & CID Zona 14 Subholding Upstream Pertamina, Harianto kepada media ini menjelaskan, selama beroperasi di Klamono, setiap tahun ada program Corporate Social Responcibility (CSR) berupa Program Peningkatan Kompetensi Pendidikan dan Bea Siswa untuk anak-anak pemilik hak ulayat di Distrik Klamono dan Klasafet.
“Satu program yang on progress saat ini berupa Program Peningkatan Sarana Air Bersih Berbasis Masyarakat, dimana pemanfaatan potensi lokal berupa Sumber DAS yang akan diolah menjadi air bersih dengan penerima manfaat masyarakat Klamono dan Klasapet,” kata Harianto, Sabtu (25/9/2021).
Penjelasan ini disampaikan menanggapi aksi dari sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Marga Idik, Mamrigofok dan Klawom, yang mengklaim hidup dalam kemiskinan dan tertinggal meski berada di Ring I PT Pertamina EP.
Aksi yang dikoordinir Mariana Ulimpa itu digelar sesaat akan berlangsung pengambilan api abadi PON XX Papua di area PLTMG PT Pertamina EP. Dalam spanduk yang mereka bentangkan, masyarakat pemilik hak ulayat ini merasa kesejahteraannya diabaikan, meski tanah ulayatnya kaya sumber daya alam.
“Seharusnya sudah tidak ada lagi tuntutan-tuntutan seperti itu, tiga marga tersebut juga telah memperoleh DBH migas dari kegiatan eksplorasi dan produksi migas,” tambah Harianto.
Hal lain yang dilakukan Pertamina EP dalam memberi manfaat kepada masyarakat lokal kata Harianto, adalah perekrutan tenaga kerja lokal untuk dipekerjakan di perusahaan, sehingga adanya industri migas yang beroperasi di wilayah tersebut membawa manfaat yang baik bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. JP01
