Kadin PUPR Klarifikasi Dugaan Proyek Fiktif, Pembangunan Jalan Forada – Aroba Ditargetkan Tuntas Tahun Ini

0
57
Andareas Tomi Tulak, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Teluk Bintuni.
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua – Proyek pembangunan jalan sepanjang 1,4 kilometer yang menghubungkan Forada SP1-SP2 hingga Aroba Kilometer 35, ditargetkan tuntas pada tahun ini.

Kepala Dinas PUPR Teluk Bintuni, Ir. Andreas Tomi Tulak ST, MM, MT menjelaskan, pelaksanaan proyek itu saat ini dijalankan dalam dua tahap anggaran sekaligus.

Anggaran Tahap I sebesar Rp 2,4 miliar dengan panjang jalan 700 meter, diakui Tomi Tulak masuk dalam APBD Perubahan tahun 2023.

“Tapi karena proses persiapan pekerjaan baru dimulai pada minggu kedua Desember, anggaran untuk pekerjaan itu kita tahan. Karena tidak mungkin pekerjaan selesai sampai dengan tutup buku tahun anggaran 2023,” jelas Tomi Tulak kepada wartawan, Sabtu (14/9/2024).

Anggaran Tahap I 2023 itu kemudian dimasukkan dalam anggaran luncuran di Tahun 2024, bersamaan dengan anggaran Tahap II di Tahun Anggaran 2024 dengan pagu Rp 2,4 Miliar.

Dengan demikian, kontraktor pelaksana pekerjaan jalan yang menjadi permintaan masyarakat setempat ini, kata Tomi, mengerjakan lebih dulu anggaran luncuran, dan dilanjut pekerjaan tahap 2.

“Jadi bukan fiktif ya. Pekerjaan tahap I dan tahap II itu dikerjaan tahun ini, karena pertimbangan masalah waktu yang sudah mepet di akhir tahun 2023,” urai Tomi.

Seperti diketahui, pekerjaan yang menggunakan bahan material lokal dari kampung sekitarnya ini, sempat menjadi polemik karena dugaan proyek fiktif.

Kepala Kampung Forada, Dionisius Mersi Ateta mempertanyakan Tahap I dari kegiatan tersebut. Dion curiga karena tidak pernah menyaksikan adanya kegiatan pekerjaan Tahap I.

Atas dasar itu, Dionisius sempat meminta pekerjaan lanjutan yang dimulai pada Agustus 2024 ini, dihentikan.

“Sa tahan karena saya mempertanyakan dia punya tahap I karena pekerjaan itu tidak pernah ada di tahun 2023 sampai sekarang. Tapi kenapa tahun 2024 ada kegiatan lanjutan?” kata Dion kepada wartawan.

Menurutnya, tahun 2023 ia pernah lihat ada muncul di SIRUP untuk tahap pertama. Namun saat ini tahun 2024 tidak pernah ada kegiatan malah yang muncul tahap II atau lanjutan dari tahap pertama. “Masa iyo tahap II ada baru tahap I tidak ada kan tidak masuk akal,” tukas Dionisius.

Atas kecurigaan ini, Kepala Dinas PUPR Teluk Bintuni, Tomi Tulak, memberikan klarifikasi terkait polemik ini. Dalam pernyataannya pada Sabtu (14/09/2024), ia menjelaskan bahwa proyek tahap pertama memang belum terlaksana pada 2023 karena kendala teknis. Oleh karena itu, anggaran tersebut diluncurkan kembali ke APBD 2024, bersamaan dengan penganggaran untuk tahap kedua.

“Pekerjaan tahap pertama belum selesai, sehingga kami melanjutkan pada 2024 dan sekarang sudah dikerjakan 700 meter. Pembayaran baru dilakukan tahun ini,” jelasnya.

Tomi juga menyatakan bahwa ketidakpahaman masyarakat terhadap proses penganggaran dan pelaksanaan proyek mungkin menyebabkan munculnya kesalahpahaman.

“Mungkin kepala kampung tidak mendapatkan informasi yang cukup jelas. Dengan penjelasan ini, semoga masyarakat bisa memahami,” tambahnya.

Tomi menegaskan bahwa proyek ini dilaksanakan berdasarkan permintaan masyarakat, dan seluruh persiapan, termasuk material lokal, sudah tersedia di lapangan.

Proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat, meski sempat tertunda pada tahap awal. Namun, desakan transparansi dan kejelasan dari pemerintah daerah dan aparat hukum tetap menjadi perhatian publik. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here