SORONG, jurnalpapua – Teddy Renyut, seorang kontraktor asal Kota Sorong, Papua Barat Daya kembali melayangkan gugatan perdata kepada Petrus Kasihiw MT, karena dianggap ingkar janji atas pembayaran hutangnya.
Gugatan terhadap Petrus Kasihiw yang juga diketahui sebagai Bupati Teluk Bintuni, Papua Barat ini, didaftarkan Insar SH, kuasa hukum Teddy Renyut, ke Pengadilan Negeri Manokwari pada 18 Oktober 2023, dengan nomor : 71/Pdt.G/2023/PN Mnk.
Kepada wartawan, kuasa hukum penggugat mengaku telah menerima relaas panggilan sidang/relaas pemberitahuan putusan dari Panitera Pengadilan Negeri Manokwari, untuk menghadiri sidang pada Senin 30 Oktober 2023, pukul 09.00 WIT.
“Agendanya untuk mempertemukan kedua belah pihak dalam menyelesaikan persoalan wanprestasi ini,” kata Insar kepada wartawan di Sorong.
Pokok perkara yang menjadi obyek gugatan ini terkait janji Petrus Kasihiw akan melunasi hutangnya kepada Teddy Renyut sebesar Rp 24,9 miliar. Namun dalam gugatan yang didaftarkan ke PN Manokwari, Bupati Kasihiw dituntut membayar kerugian senilai Rp 34,9 miliar.
Kuasa hukum merincikan nominal itu berasal dari hutang pokok sebesar Rp 24,9 miliar, bunga atas sisa hutang sebesar 10 persen per tahun kali dua (Rp 4,991,994,070) serta kerugian immaterial Rp 5 miliar.
Persoalan ini sebelumnya pernah didaftarkan Teddy Renyut di PN Manokwari pada 20 Desember 2022 lalu, dengan nomor registrasi 72/Pdt.G/2022/PN Mnk.
Baca juga: Miliki Hutang ke Kontraktor 24,9 Miliar, Bupati Bintuni Digugat 34,9 Miliar
Namun dalam sidang putusan pada 24 Januari 2023, perkara ini dicabut oleh Teddy Renyut. Informasi yang diterima media ini, saat ini Teddy Renyut mencabut perkara dan bersedia dihukum membayar perkara sebesar Rp 7.380.000, karena ada janji pelunasan hutangnya oleh Petrus Kasihiw.
Sementara itu, wartawan belum mendapatkan penjelasan dari Petrus Kasihiw selaku tergugat. Wartawan yang melakukan konfirmasi melalui telpon selulernya, namun belum dapat terhubung. JP04
