
SORONG, jurnalpapua.id – Ditengah era digitalisasi yang marakmenyasar penjualan produk UMKM melalui e-commerce, Bank Indonesia memandang masih perlunya kehadiran outlet pemasaran secara fisik untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Hal ini dibuktikan dengan diresmikannya dua outlet Pojok UMKM sekaligus, di Bandara Rendani Manokwari dan Bandara DEO Sorong, Kamis (11/11/2021).
Pengusaha UMKM yang produknya mendapat privilege untuk dipajang di gerai strategis itu adalah mitra binaan Bank Indonesia yang sebelumnya telah mendapat pendampingan.
Kepala Bank Indonesia Papua Barat, Rut W. Eka Trisilowati, upaya ini adalah salah satu bentuk wujud nyata konstribusi dan kepedulian Bank Indonesia dalam mengembangkan sektor UMKM yang telah terbukti menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM pada 2018, jumlah pelaku usaha di sektor ini mencapai 64,19 juta unit dan mampu menyerap 116,97 juta tenaga kerja. Sedangkan kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,34%.
“Fakta-fakta ini yang menjadi alasan Bank Indonesia memberikan perhatian serius terhadap sektor UMKM agar tetap bertahan dan bertumbuh, terutama di masa pendemi COVID-19,” kata Rut.

Sejak awal kehadiran Bank Indonesia di Papua Barat pada tahun 2014, Bank Indonesia telah melakukan program pendampingan kepada UMKM Papua Barat mulai dari peningkatan kompetensi SDM pelaku UMKM, peningkatan kualitas proses produksi, standarisasi kemasan produk, pengelolaan keuangan, pengurusan berbagai macam perizinan produk, hingga perluasan pasar.
Untuk menjalankan Pojok UMKM, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Dekranasda di Papua Barat, Dekranasda Sorong, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Manokwari serta DEO Art Souvenir Sorong.
Dengan peresmian dua Pojok UMKM di bandara Rendani Manokwari dan Bandara DEO Sorong, praktis saat ini sudah ada empat Pojok UMKM Mitra Binaan Bank Indonesia yang dibuka. Sebelumnya, gerai penjualan produk UMKM juga terdapat di Oriestom Bay Hotel and Restaurant dan Mansinam Beach Resto. JP01