Peletakan Batu Pertama Sejak Februari, Pembangunan Pabrik Sagu Mini Arandai Terbengkalai

0
138
Lokasi pembangunan pabrik sagu mini di Distrik Arandai, yang terlihat mulai dipenuhi semak belukar.
Google search engine
Google search engine
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua – Pembangunan pabrik sagu yang digagas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Teluk Bintuni, di Distrik Arandai, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, kondisinya memprihatinkan.

Fisik bangunan yang peletakan batu pertamanya dilakukan Wakil Bupati Matret Kokop pada Sabtu (3/2/2024) lalu, saat ini tak ubahnya gudang tua yang dikelilingi semak belukar.

Dari pantauan media ini, bangunan pabrik yang disebut akan menyerap 500 tenaga kerja itu, berdiri dengan dinding dan atap dari seng. Pada dinding atas bagian depan, masih tertempel spanduk bertuliskan “Lokasi Pembangunan Pabrik Sagu Mini”, dengan gambar Petrus Kasihiw – Matret Kokop sebagai Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni.

Di dalam bangunan itu, terlihat sejumlah peti kayu yang diduga adalah mesin pengolah sagu yang akan melengkapi pabrik tersebut.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Teluk Bintuni, Haris, saat peletakan batu pertama pembangunan pabrik itu, kepada wartawan menjelaskan, mesin pengolah sagu tersebut bantuan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Dipilihnya Arandai sebagai lokasi pembangunan pabrik sagu, didasari karena bahan baku yang melimpah. Bahkan ketika pabrik yang target peresmiannya di tahun 2024 ini, akan menyerap tidak kurang 500 tenaga kerja saat sudah beroperasi.

Keterangan dari sejumlah warga di Kampung Arandai Distrik Arandai, sejak prosesi peletakan batu pertama oleh Matret Kokop di awal tahun 2024, hingga kini tak terlihat lagi aktivitas pekerja di lokasi tersebut.

Roy Marthen Masyewi, anggota DPRD Teluk Bintuni yang dikenal peduli pada pengelolaan pangan lokal, mengapresiasi rencana pemerintah daerah membangun pabrik sagu.

Namun ia juga mencemaskan, pabrik sagu itu hanya akan menjadi proyek mencusuar Dinas PMK yang hanya gemerlap dipermukaan, namun tidak ada manfaat di masyarakat.

“Jangan sampai ini menjadi proyek mangkrak kedua yang menyusul pabrik pengalengan ikan di SP 1 Bintuni,” kata Roy.

Haris, Kepala Dinas PMK kepada media ini menjelaskan, proses pembangunan pabrik sagu mini itu sementara masih menunggu pengiriman material beton dari luar. Meski saat ini belum ada aktivitas pembangunan di lokasi, Haris optimis pabrik sagu mini itu akan diresmikan sesuai target awal.

Beton tiang pancang pabrik sagu yang disiap dikirim ke Arandai.

“Karena dari sana (pabrik beton pancang) sudah dirancang. Tingga tancap dan pasang saja,” kata Haris, terkait proses pembangunan yang akan berlangsung cepat. JP03

Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here