Pemerintah Bangun Gudang Logistik Tambahan di Papua Tengah Antisipasi Kelaparan dan Cuaca Ekstrem

0
33
Spread the love

AGANDUGUME, jurnalpapua – Suasana ceria dan penuh senyum sumringah tampak di wajah warga Distrik Agandugume saat mereka berkumpul di sisi kanan dan kiri landasan pesawat untuk menyambut kedatangan dua tokoh penting dari pemerintah pusat, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto.

Roda pesawat jenis caravan yang ditumpangi oleh Menko PMK dan Kepala BNPB mendarat dengan selamat dan aman pada pukul 10.30 WIT di landasan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Kehadiran mereka disambut hangat oleh warga setempat dengan tarian khas Papua serta kehadiran sejumlah tokoh adat dan masyarakat.

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau pembangunan gudang logistik yang sudah berlangsung selama tiga pekan, dikerjakan oleh personel TNI di bawah komando Kodam XVII/Cendrawasih. Gudang ini dibangun oleh pemerintah melalui BNPB untuk mendukung penanganan bencana, khususnya kekeringan dan dampak gagal panen akibat cuaca ekstrem.

Menurut laporan, progres pembangunan gudang logistik hingga tanggal 7 Agustus 2024 telah mencapai 4,5 persen, dengan target penyelesaian dalam empat hingga enam bulan ke depan. Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan bahwa pembangunan gudang ini adalah bentuk dukungan pemerintah dalam penanganan bencana di wilayah tersebut.

“Pertama saya datang ke sini untuk meyakinkan bahwa wilayah ini betul-betul sudah aman. Diharapkan dengan adanya gudang ini, selain Distrik Agandugume, distrik sekitarnya bisa terbantu sehingga penanganan bencana ke depan insya Allah bisa lebih baik,” ujar Muhadjir.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menambahkan bahwa gudang logistik di Distrik Agandugume akan difungsikan sebagai gudang pembantu dari gudang utama yang baru saja diresmikan di Distrik Sinak. Pemilihan lokasi Distrik Agandugume didasarkan pada bencana kekeringan dan kelaparan yang terjadi akibat gagal panen di wilayah tersebut.

Gudang logistik ini dibangun di atas lahan seluas 6.000 meter persegi, dengan lebar bangunan 60 meter dan panjang 100 meter. Gudang ini dirancang untuk memiliki kapasitas daya tampung logistik hingga dua pekan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat saat cuaca buruk menghalangi distribusi logistik.

“Kapasitasnya kita bisa menampung logistik sampai kurun waktu dua minggu sehingga seandainya ada cuaca buruk kemudian tidak ada logistik yang bisa masuk masyarakat bisa memanfaatkan stok pangan di gudang ini,” tambah Suharyanto.

Suharyanto juga berharap agar masyarakat sekitar dapat dilibatkan dalam proses pembangunan gudang, sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan. Selain itu, personel TNI yang berjumlah sekitar 135 orang akan disiagakan untuk menjaga keamanan di sekitar lokasi pembangunan.

Kemarau panjang yang diikuti cuaca dingin ekstrem setahun lalu telah memicu terjadinya gagal panen, mengakibatkan kesulitan pangan bagi warga di Distrik Agandugume dan Lambewi. Laporan Pusat Pengendalian Operasi BNPB mencatat bencana kekeringan ini berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.

Arahan Presiden Joko Widodo mengenai penanggulangan bencana yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan serta pemerataan kesejahteraan masyarakat dalam ketahanan pangan diharapkan dapat terwujud melalui pembangunan gudang logistik ini. Gudang ini diharapkan menjadi solusi efektif dalam mengantisipasi bencana kekeringan dan kelaparan akibat gagal panen di wilayah tersebut.(JP02)

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here