Elektabilitas Ganjar Lebih Unggul dari Puan, Tiket PDI-P untuk Siapa?

0
206
Ganjar Pranowo (kiri) dan Puan Maharani. Dua kader PDI Perjuangan yang digadang-gadang sebagai bakal capres 2024-2029.
Spread the love

JURNALPAPUA.ID – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi satu dari sejumlah sosok yang digadang-gadang mencalonkan diri di Pilpres 2024. Dalam berbagai survei, nama Ganjar selalu menduduki tiga besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi.

Namun demikian, jalan Ganjar menuju panggung Pilpres 2024 nampaknya tak akan mulus. Sebab, disinyalir dia bakal bersaing dengan sesama kader PDI-P, Puan Maharani.

Rivalitas keduanya tak sekali dua kali saja dimunculkan ke publik. Dalam sejumlah kesempatan, Puan seolah memberikan sindiran ke Ganjar.

Meski elektabilitas Ganjar dalam berbagai survei jauh mengungguli Puan, mungkinkah tiket PDI-P di Pilpres 2024 diberikan untuk Gubernur Jawa Tengah itu?

Dalam sebuah kesempatan, Puan Maharani mengungkapkan kekesalannya karena ada gubernur yang tidak menyambut saat dia turun ke daerah. Puan mengaku heran kenapa ada gubernur yang tak menyambutnya, padahal ia seorang ketua DPR.

“Begitu saya datang, enggak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak enggak semangat gitu. Padahal harusnya jadi kebanggaan loh, ada kebanggaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana,” kata Puan saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Manado, Rabu (9/2/2022), seperti dilansir dar Kompas.com.

Puan tidak menyebut nama gubernur yang dimaksud. Namun, ia membandingkan sikap gubernur itu dengan sikap kader-kader PDI-P di Sulawesi Utara yang menyambutnya. “Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain,” lanjutnya.

Merespons hal ini, mantan Wali Kota Solo sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkap bahwa sosok gubernur yang disindir oleh Puan adalah Ganjar Pranowo. Karena jika pernyataan putri Megawati Soekarnoputri itu ditujukan untuk daerah pemilihan, maka gubernur yang dimaksud adalah Ganjar. Puan merupakan Ketua DPR RI dari Fraksi PDI-P Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah.

“Kalau daerahnya (pemilihan) Mbak Puan Dapil V, ya Gubernur Pak Ganjar, apa Khofifah ya tidak mungkinlah,” kata Rudy dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/2/2022).

Sementara, dengan santai Ganjar menyatakan, akan jadi orang terdepan untuk menyambut Puan jika nanti Ketua DPP PDI-P itu berkunjung ke Jateng. “Siap, nanti kalau (Puan Maharani) ke Jawa Tengah, saya sambut paling depan,” kata Ganjar yang lantas tertawa, Minggu (13/2/2022), seperti ditayangkan Kompas TV.

Sebelum itu, pada Mei 2021, Ganjar tak diundang dalam rangkaian acara HUT PDI-P di Semarang yang dihadiri oleh Puan. Dalam acara yang tak mengikutsertakan Ganjar tersebut, Puan juga menyinggung sosok pemimpin yang hanya tampil di media sosial yang ia nilai tidak layak menjadi capres.

Terkait hal itu, Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto bahkan sempat terang-terangan mengatakan bahwa tidak diundangnya Ganjar di acara PDI-P adalah karena dia berambisi maju di Pilpres 2024.

“Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar),” kata Bambang, Sabtu (22/5/2021).

Adu elektabilitas Survei berbagai lembaga umumnya menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar tembus 20 persen. Namanya bersaing ketat dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Sementara Puan, umumnya hanya berada pada 10 besar tokoh dengan elektabilitas tinggi. Namun, elektabilitasnya tak melebihi 3 persen. Hasil survei Indikator Politik Indonesia 9 Januari 2022 misalnya, menempatkan Prabowo Subianto sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi yakni 24,1 persen. Disusul oleh Ganjar (20,8 persen) dan Anies (15,1 persen). Sedangkan Puan harus puas di urutan ke-9 dengan perolehan 1,8 persen.

Kemudian, survei Charta Politika yang dirilis 20 Desember 2021 memperlihatkan, elektabilitas Ganjar paling tinggi mencapai 25,8 persen. Di posisi kedua ada Prabowo (22,3 persen), lalu Anies (17 persen). Puan lagi-lagi jauh tertinggal di urutan 13 dengan elektabilitas 0,8 persen.

Masih mengacu survei yang sama, jika dikerucutkan ke 10 nama, Ganjar masih menempati urutan pertama dengan elektabilitas 28,2 persen. Disusul Prabowo (23,8 persen), lalu Anies (19,6 persen). Sementara Puan di urutan ke-9 dengan elektabilitas 1,1 persen.

Tiket untuk Ganjar

Melihat ini, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno memprediksi, pada akhirnya PDI-P akan mengusung Ganjar sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Sebab, hingga kini elektabilitas Ganjar jauh mengungguli Puan. Besar risiko bagi PDI-P jika akhirnya nekat mengusung Puan sebagai calon presiden.

“Saya membaca jelang pendaftaran KPU kalau memang (elektabilitas) Puan nggak signifikan, Ganjar terus mendapatkan respons positif dari publik, kok rasa-rasanya PDI-P itu akan memilih Ganjar untuk diusung sebagai kandidat capres,” kata Adi.

“Perjudian yang cukup berisiko tentunya bagi PDI-P mengusung calon seperti Puan yang elektabilitasnya nggak kuat, dia nggak punya pasar politik. Maka, pilihan realistisnya tentu adalah Ganjar Pranowo,” lanjut dia.

Lain halnya jika dalam 1-2 tahun ini elektabilitas Puan melejit menembus angka 10 persen. Maka, hal ini bisa menjadi pertimbangan PDI-P untuk menjagokan Puan.

Namun melihat upaya Puan mendongkrak elektabilitas melalui baliho, pembagian sembako, dan lainnya dalam 1,5 tahun terakhir, Adi pesmistis elektabilitas Ketua DPP PDI-P itu akan meningkat signifikan.

“Ini sudah hampir 1,5 tahun (Puan) sudah ‘perang darat’ dan ‘perang udara’ sudah maksimal, tapi kok nggak dapet respons positif. Beda dengan Ganjar yang elektabilitasnya terus naik perlahan,” kata dia. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here