BINTUNI, jurnalpapua.id – Kepolisian Daerah Papua Barat memilih Kabupaten Teluk Bintuni sebagai lokasi untuk membangun Markas Komando Batalyon Brimob. Aspek adanya Obyek Vital Nasional (Obvitnas) berupa industri hulu migas, menjadi salah satu pertimbangan keputusan itu.
Penjelasan ini disampaikan Komandan Satuan Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol Pria Premos S.IK, saat bertemu Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw MT di Rumah Tamu Negara Iguriji, Sabtu (12/2/2022) siang.
Sebelumnya, dari kajian awal ada beberapa kabupaten yang menjadi tempat didirikannya Mako Brimob, yakni Teluk Bintuni, Kabupaten Kaimana serta Fakfak. Aspek yang menjadi dasar penilaiannya adalah geografis, demografis, tingkat kejahatannya serta akses transportasi.
“Yang tadinya direncanakan di Kaimana dan Fakfak, kita pindahkan ke Bintuni. Kalau di Kaimana aspek kamtibmas lebih masuk, tapi dari aspek lain, tidak masuk. Sedangkan kalau Fakfak, aspek transportasi yang kurang mendukung,” urai Kombes Premos.
Sementara yang menjadi nilai lebih dari Teluk Bintuni, selain aspek transportasi dan kamtibmas, juga keberadaan obvitnas. Namun Kombes Premos belum bisa memastikan kapan pembangunan Mako Batalyon Brimob di Bintuni itu akan mulai dibangun.
“Belum tahu saya. Yang penting kita sudah punya tapaknya dulu untuk pembangunan. Sedangkan untuk kapan dimulainya, kita tunggu,” tandasnya.
Dengan dibangunnya Batalyon Brimob, ditambahkan Premos, sedikitnya akan ada 500 sampai 600 personil yang dimobilisasi di wilayah ini. Namun pasukan itu akan dibagi empat Kompi Brimob, yang terdiri tiga kompi ada di Bintuni, dan satu kompi di Kaimana.
Sementara Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw menyambut baik keputusan Polda Papua Barat memilih Teluk Bintuni sebagai lokasi dibangunnya Batalyon Brimob. Sebagai bentuk dukungan atas rencana itu, pemerintah daerah Teluk Bintuni akan menghibahkan 20 hektare lahan di kawasan SP 4 sebagai tempat berdirinya Mako Batalyon Brimob.
Dalam pertemuan di Rumah Tamu Negara itu, Bupati dua periode ini mengundang juga Kepala Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Teluk Bintuni serta Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Teluk Bintuni.
Sebagai daerah yang baru dibentuk, kehadiran institusi apapun di Kabupaten Teluk Bintuni sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, sangatlah penting. Untuk itu, dengan adanya kebijakan penempatan Batalyon Brimob dari Mabes Polri dan Polda Papua Barat, cukup representatif bagi perkembangan wilayah.
“Teluk Bintuni sebagai daerah baru yang juga terdapat obyek vital nasional, kehadiran markas aparat keamanan seperti Brimob ini sangat penting. Kita berterima kasih ketika ada rencana penempatan Batalyon Brimob ini, karena selain faktor keamanan, juga akan berdampak dari sisi ekonomi,” kata Bupati Piet. JP01