JURNALPAPUA.ID – NAMANYA Ronald Heribertus Mandesi, asal Kampung Wimbro Distrik Aroba, Kabupaten Teluk Bintuni. Kehidupan pemuda pesisir Tanah Sisar Matiti ini berubah lebih baik, setelah menemukan jalan di Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) di Kampung Beimes.
P2TIM adalah sekolah vokasi milik Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, yang dioperasikan Petrotekno. Sejak berdiri pada 2018, kampus ini sudah banyak menorehkan kisah sukses para alumninya. Ronald Heribertus Mandesi salah satunya.
Sebagai alumnus P2TIM angkatan pertama (bacth-I), Ronald saat ini bekerja di salah satu perusahaan yang menangani proyek LNG Tangguh, dengan jabatan Foreman Scaffolding.
Perjalanan karir Ronald, diceritakan berawal dari rasa penasarannya tentang keberadaan P2TIM Teluk Bintuni. Awalnya ia tidak tahu apa itu P2TIM–TB. Sepenggal informasi yang ia peroleh dari kakaknya, sekolah vokasi itu sedang menyeleksi anak-anak di Teluk Bintuni untuk direkrut menjadi peserta didik atau siswa di P2TIM-TB
Namun informasi yang waktu itu simpang siur atau tidak jelas membuat dirinya menjadi penasaran dan ingin mengetahui sendiri informasi sesungguhnya dari P2TIM-TB. Dari kampung halamannya di Wimbro, ia memutuskan berangkat menuju kota Bintuni untuk memastikan bahwa P2TIM-TB benar-benar ada.
Setelah di kota Bintuni dirinya pun langsung menuju Kantor P2TIM-TB yang ada di Kampung Beimes SP-5. Lalu dia pun yakin bahwa P2TIM-TB ada dan bukan hanya cerita saja.
Ronald memberanikan diri mendaftarkan sebagai siswa sekolah P2TIM-TB yang saat itu baru dibuka., dan pada hari itu juga dirinya langsung mengikuti proses tes yang terdiri dari tes wawancara serta beberapa tes lainnya salah satunya yaitu tes bahasa Inggris.
“Tesnya berlangsung selama satu hari, dari pagi hingga sore,” kenangnya.
Usai mengikuti tes, Ronald Mandesi kembali ke kampung halamannya di Wimbro sambil menunggu hasil tes diumumkan. Dua minggu berlalu, hasil tes diumumkan dan dirinya dinyatakan lulus untuk menjadi siswa P2TIM-TB angkatan yang pertama atau batch-1.
Setelah lulus tes dirinya pun dipanggil untuk mengikuti medical check up (MCU) yaitu pemeriksaan kesehatan fisik secara keseluruhan sesui tanggal yang sudah ditentukan pihak penyelenggara tes yaitu bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintuni.
Kondisi kesehatannya dinyatakan bagus. Ronald kembali pulang kampung, menunggu panggilan untuk masuk penampungan atau asrama.
Hari yang ia tunggu pun akhirnya tiba. Ronald Mandesi dipanggil untuk belajar, di didik, ditempa di sekolah bergengsi di Pusat Pelatihan Teknik Industri Minyak dan Gas Teluk Bintuni selama tiga bulan tiga minggu.
P2TIM-TB saat ini merupakan satu-satunya lembaga pendidikan Teknik Industri Minyak dan Gas yang ada di Indonesia Timur yang dioperasikan oleh Petrotekno selaku lembaga penyedia jasa pendidikan di bidang teknik industri dan Migas yang sudah teruji dan diakui di dalam maupun di luar negeri.
Ronald Mandesi ketika mengenyam pendidikan di P2TIM-TB, mengambil jurusan scaffolding dimana banyak hal-hal baru yang dia peroleh diantaranya yaitu menyangkut kedisiplinan waktu, sopan santun dan tata krama, etika serta materi-materi lainnya yang diajarkan setiap hari di P2TIM.
“Seperti bagaimana kita akan menjadi pekerja di industri Migas yang tangguh dan dapat bersaing dengan dunia luar melalui tahapan demi tahapan sesuai dengan harapan Pemerintah Daerah Teluk Bintuni,” ujar Mandesi.
Setelah masa belajar di P2TIM-TB selesai, Ronald dinyatakan lulus dengan mengantongi 2 sertifikat sekaligus yaitu sertifikat Nasional dan Internasional. Ia pun langsung direkrut oleh salah satu perusahaan scaffolding yaitu TMJO Scaffolding yang menangani pekerjaan scaffolding di LNG Tangguh yang beroperasi di Kawasan Teluk Bintuni Papua Barat pada akhir tahun 2018.
“Awal mulai bekerja saya menandatangani kontrak kerja sebagai Asistent Scaffolding setelah bekerja di perusahaan tersebut dengan sungguh-sungguh. Maka dimata perusahaan saya dinilai memiliki kinerja yang bagus,” kenangnya.
Seiring berjalannya waktu, perjalanan karirnya terus merangkak. Berangkat sebagai asistent scaffolding, tahun 2021 Ronald sudah naik menjadi Foreman Scaffolding. Di posisi ini ia mendapatkan banyak kesempatan yang diberikan oleh perusahaan, dengan mengikuti training-training yang lebih mendalam. Ronald Mandesi juga banyak mendapatkan motivasi dari teman-teman sekerja serta pimpinannya.
“Itu yang membuat saya sangat terinspirasi untuk bisa seperti mereka atau bahkan bisa melebihi mereka demi mengangkat nama baik Kabupaten Teluk Bintuni dimana saya berasal,” tukasnya.
Ia tidak mau merengkuh sukses itu sendirian. Kepada generasi penerusnya di P2TIM, Ronald berpesan agar serius dan benar-benar mengikuti apa yang dinstruksikan atau diberikan trainer atau pelatih P2TIM-TB.
“Galilah semua ilmu yang ada pada diri mereka. Karena apa yang diberikan itu juga yang nantinya kita hadapi di dunia project atau dunia kerja,” kata Ronald.
Ia berpesan, P2TIM bukanlah tempat berakhirnya proses belajar ketika nanti selesai atau lulus dari sana. Tetapi setelah tamat dari P2TIM-TB ini merupakan awal kita mengejar karir dan tujuan kenapa kita mesti belajar di P2TIM-TB.
“Jaga dan lindungilah nama baik almamater kita P2TIM-TB karena sekolah itu adalah aset kita untuk maju dan memiliki masa depan yang gemilang sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni yaitu membangun sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Teluk Bintuni yang damai, maju, produktif dan berdaya saing,” ujarnya. JP01