Berat Timbangan Beras Bansos Disunat, Bulog: Itu Sudah Diluar Tanggungjawab Kami

0
516
Beras bansos yang diambils ecara acak dan ditimbang ulang di masyarakat, volumenya tidak sampai 10 kilogram.
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua.id – Ribuan sak beras bulog kemasan 10 kilogram yang dialokasikan untuk bantuan sosial masyarakat kurang mampu di Kabupaten Teluk Bintuni, volumenya diduga disunat oknum-oknum yang ingin mengutip keuntungan lebih.

Volume beras yang seharusnya seberat 10 kilogram sesuai yang tertulis dalam kemasan, faktanya hanya seberat 9,2 kilogram saat beberapa karung diambil secara acak untuk ditimbang ulang. Ribuan sak beras itu, sebelumnya dikirim dari gudang Bulog Cabang Manokwari.

Temuan ini menambah deretan praktik tak terpuji dalam pelaksanaan program bantuan sosial dari Kementerian Sosial RI di Teluk Bintuni. Sebelumnya, ratusan sak beras yang seharusnya diberikan kepada masyarakat kurang mampu, justru dijual oleh distributor ke kios-kios.

Baca juga: https://portaljepe.id/2021/09/07/beras-bansos-dijual-ke-kios-bupati-bintuni-marah-dan-dukung-polisi-usut-sampai-tuntas/

Sebanyak 103 sak yang dibungkus dalam kemasan 10 kilogram, saat ini disita oleh Satreskrim Polres Teluk Bintuni sebagai barang bukti dugaan tindak kejahatan. Sementara jumlah total beras bansos yang seharusnya disalurkan di kabupaten ini, sebanyak 5.900 sak atau 59 ton.

Kepala Cabang Bulog Manokwari, Firman Mando saat dikonfirmasi wartawan terkait temuan itu, menyatakan bukan tanggungjawabnya lagi jika terjadi pengurangan volume timbangan. Sebab, saat dilakukan pengemasan dan penimbangan di gudang, berat beras sesuai dengan volume yang tertera dalam kemasan.

“Jadi kalau ada ditemukan berat beras yang sudah berkurang, itu sudah diluar tanggungjawab kami. Memang benar beras itu ditimbang dan dikemas dari gudang Bulog di Manokwari, tapi dalam penimbangan, volumenya sudah sesuai, 10 kilogram per sak,” ujar Firman, Kamis (9/9/2021).

Beras bansos untuk masyarakat kurang mampu, saat ditimbang di Gudang Bulog Manokwari. Foto: Firman for JP

Alat timbang yang digunakan saat mengemas beras bansos itu, kata Firman, juga sudah melalui uji tera, sehingga kecil kemungkinan terjadi selisih dari angka timbangan dengan volume beras.

Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Junov Siregar S.H, S.I.K akan mendalami lebih lanjut terkait fakta berkurangnya volume berat beras bansos dari Kemensos RI itu. Saat ini pihaknya masih fokus untuk menyelidiki dugaan penyimpangan beras itu, dengan memeriksa pihak-pihak yang diduga ikut terlibat dalam praktik jual beli beras bansos.

“Pastinya akan kami dalami juga kemungkinan tindak pidana penggelapan volume beras ini. Kami akan telusuri asal usul beras ini dari mana, bagaimana proses distribusinya sehingga terungkap siapa saja pelakunya,” kata Junov. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here