
BINTUNI, jurnalpapua – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025 yang diperingati pada 2 Mei, di Kabupaten Teluk Bintuni dirasakan cukup istimewa bagi insan pendidikan.
Pemerintahan Teluk Bintuni di bawah kepemimpinan Yohanis Manibuy – Joko LIngara, memberikan tiga kado istimewa demi percepatan kemajuan dunia pendidikan di Tanah Sisar Matiti.
Kado pertama, Pemerintahan Yohanis Manibuy – Joko Lingara meluncurkan program Menyala Internetku. Ini adalah program akses internet gratis untuk sekolah, yang ditempatkan di setiap distrik.
Sebagai pilot project, program ini telah diluncurkan di tiga distrik, yakni Wamesa, Kamundan serta Distrik Merdey.
Dalam perayaan Hardiknas 2025 di Gedung Serba Guna (GSG) pada Jumat (2/5/2025), koneksi jaringan internet ini diuji coba untuk video conference (vidcon) para siswa dna guru di tiga distrik, dengan Bupati Yohanis Manibuy.
“Bagaimana koneksi jaringan internetnya? Bagus tidak,” tanya Bupati Yohanis Manibuy, saat mengawali percakapan dengan para siswa di Distrik Wamesa.
Adanya koneksi jaringan internet ini, diakui para guru cukup memudahkan insan pendidikan yang ada di pedalaman, untuk terhubung dengan pusat pemerintahan dan pendidikan yang ada di ibu kota kabupaten.
“Karena sudah sebagian besar operasional pendidikan ini menggunakan aplikasi, yang berbasis jaringan internet. Terima kasih Pak Bupati sudah memberikan akses internet ini,” kata salah seorang guru di Distrik Wamesa.
Rasa bahagia atas kado Hardiknas ini juga dirasakan para siswa dan guru yang ada di Distrik Kamundan dan Distrik Merdey.
Kado kedua yang diberikan untuk insan pendidikan di Teluk Bintuni, adalah Saluran Pengaduan (hotline) secara langsung ke Bupati, melalui aplikasi Halo Bupati Masyarakat Teluk Bintuni.
Melalui saluran ini, seluruh masyarakat Teluk Bintuni, bisa menyampaikan langsung keluhan atau apapun persoalan terkait dengan pendidikan. Terdapat nomor Whatsapp yang bisa diakses melalui scan barcode.
Kado ketiga yang tak kalah mengembirakan, adalah peningkatan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) yang disesuaikan dengan klasifikasi berdasarkan wilayah.
Jika oleh pemerintahan sebelumnya nilai BOSDA untuk anak PAUD sebesar Rp 800 ribu per anak pertahun dan tidak ada pembeda antara yang di kota, di pinggiran maupun di daerah terpencil, saat ini jumlah tersebut dinaikkan dan masing-masing wilayah memiliki nominal yang berbeda.
Untuk BOSDA Paud, diberikan senilai Rp 1 juat untuk wilayah perkotaan, Rp 1,5 juat untuk wilaya pinggiran dan Rp 2 juta untuk wilayah terpencil. Bantuan ini berlaku untuk setiap anak per tahun.
Peningkatan bantuan dan pembedaan nominal berdasarkan wilayah ini, juag berlaku untuk BOSDA SD, SMP, SMA dan SMK.
Hal lain yang membedakan dari program BOSDA sebelumnya, adalah landasan hukum untuk melaksanakan program tersebut.
“Selama ini tidak ada Peraturan Bupati dan tidak ada Petunjuk Teknis yang mengatur penggunaan BOSDA. Tapi sekarang kami lagi susun Perbupnya dan Juknis, agar tidak lagi menjadi temuan BPK,” kata Henry D. Kapuangan, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Teluk Bintuni. JP01