BINTUNI, jurnalpapua – Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Teluk Bintuni, Papua Barat dengan agenda meresmikan site Train 3 LNG Tangguh pada Jumat (24/11/2023), disambut dengan aksi dan orasi tunggal Jackson Kareth, warga Kampung Tolak, Distrik Bintuni.
Uniknya, aksi demo dan orasi yang lazimnya disuarakan di depan publik, dilakukan Jackson di depan rumahnya yang ada di kebun. Seekor sapi miliknya di ikat untuk menemaninya berorasi.
Seperti kebiasaan kelompok massa yang melakukan aksi menyuarakan aspirasi, Jackson melengkapi aksi tunggalnya dengan lembaran poster yang berisi tuntutan dan aspirasinya. Ia juga menggunakan megaphone dalam berorasi.
Dalam orasinya, Jackson menyoroti kondisi masih banyaknya masyarakat Teluk Bintuni yang hidup miskin meski ada perusahaan multinasional penghasil gas terbesar di Indonesia.
“Apapun yang Bapak Presiden datang resmikan, tidak akan membawa perubahan kehidupan kami masyarakat Teluk Bintuni. Kami masih tetap miskin. Teluk Bintuni masuk daerah miskin ekstrim,” kata Jackson, yang mengklaim dari Komunitas Peduli Masyarakat Miskin Teluk Bintuni.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi meresmikan site Train 3 LNG Tangguh di Tanah Merah Distrik Sumuri Kabupaten Teluk Bintuni, pada Jumat (24/11/2023) pagi.
Dengan beroperasinya Train 3 LNG Tangguh, disebut akan memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan produksi gas tahunan negara.
“Tangguh LNG adalah produsen gas terbesar di Indonesia,” kata Aaeifin Tasrif, Menteri ESDM yang ikut mendampingi Presiden Jokowi.
Selain menyoroti peranan LNG Tangguh 1dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Teluk Bintuni, Jackson juga menyinggung penegakan hukum atas sejumlah perkara yang saat ini di usut polisi dan jaksa.
Jackson berharap kehadiran KPK di Teluk Bintuni, untuk menangkap para oknum pejabat yang ditengarai korupsi.
“Kami tunggu kedatangan KPK di Bintuni. Tiket dan penginapan kami siap ganti,” ucapnya, seperti tertulis dalam posternya. JP01
