Suku Sumuri dan Sebyar Akan Kirim 25 Calon Mahasiswa ke STIH Manokwari

0
246
Kepala Distrik Weriagar, Ibrahim Patiran (kiri) dan Benni Inanosa, Sekretaris Komite Transformasi dan Investasi Sumuri.
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua.id – Sebanyak 25 pemuda yang telah memasuki jenjang pendidikan di universitas, akan dikirim ke Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari untuk kuliah. Anak-anak ini berasal dari Suku Sumuri dan Sebyar, dua dari 7 suku asli Teluk Bintuni.  

Sekretaris Komite Transformasi dan Investasi Sumuri  Benyamin Inanosa  S.Hut., M.Hut menjelaskan, pengiriman anak adat tersebut merupakan antisipasi perkembangan wilayah yang membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkompeten dan baik.

“Tahun lalu kami telah mengirimkan 12 mahasiswa baru asal Sumuri ke STIH Manokwari. Ini adalah investasi jangka panjang untuk anak-anak  kami  dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja Kabupaten Teluk Bintuni, terutama mengantisipasi DOB yang sedang marak di suarakan,” kata Benni, sapaan Benyamin Inanosa kepada media ini, Sabtu (20/5/2023).

Kata Benni, masyarakat Suku Sumuri dan Suku Sebyar sepenuhnya menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan modal utama bagi pembangunan. “Olleh karena itu sebagai orang tua, kami  memberikan perhatian khusus bagi pendidikan mereka,” tambah Benni.

Untuk menjalankan program ini, Komite Transformasi dan Investasi Sumuri telah berkomunikasi dengan Ketua STIH Manokwari, Dr. Filep Wamafma. Dari komunikasi pada Jumat (12/5/2023) lalu, Benni mengaku telah mendapatkan arahan dari senator tersebut, agar segera mendaftarkan anak-anak Sumuri dan Sebyar secara online, sesuai jadwal yang telah ditetapkan STIH.

“Pak senator bilang, sudah menjadi kewajiban STIH Manokwari untuk membantu  menyiapkan SDM Suku  Sebyar dan Suku Sumuri menghadapi masa depan,” tandasnya.

Secara terpisah, arahan Senator Filep Wamafma ini direspon baik kepala Distrik Weriagar Ibrahim Patiran SE. Katanya, sebagai orang tua ia berharap anak-anak adat itu mendapat pendidikan yang cukup. Pendidikan pada universitas, kata Ibrahim Patiran,  adalah salah satu cara menyiapkan anak anak untuk memasuki dunia kerja.

“Kami ingin anak anak kami dapat menyelesaikan kuliah. Saya sendiri akan mengantarkan calon mahasiswa ke Manokwari sekaligus membangun Komitmen MOU dengan STIH seperti yang telah dilakukan masyarakat Sumuri  dengan STIH Manokwari,” ungkap Ibrahim Patiran. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here