“Sa lihat , orang itu siapa e.. Pake seragam polisi, badan tinggi besar. Gagah sekali. Sa tanya ke teman, itu Kapolda kah?” kata Ruben.
PEMILIK nama lengkap Ruben Obed Kbarek ini sedang keliling menjajakan hasil tangkapan orangtuanya yang nelayan. Ember putih bekas cat berisi ikan julung-julung, ia taruh di tepi jalan, saat serombongan mobil polisi datang.
Ruben yang saat itu masih duduk di bangku kelas 2 SMA, tak henti memperhatikan sosok polisi yang belakangan ia kenal bernama Paulus Waterpauw. Sebagai pemimpin rombongan, Paulus Waterpauw saat itu masih berpangkat Komisaris Besar Polisi dengan jabatan Direktur Reskrim Polda Papua Barat.
Setelah pensiun dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal, sejak 12 Mei 2022 Paulus Waterpauw menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat.
Bukan hanya penampilannya yang berbadan besar dan tinggi. Tapi sosoknya sebagai Orang Asli Papua (OAP) yang berseragam polisi, membuat Ruben termotivasi untuk mengikuti jejak Paulus Waterpauw yang lahir di Fakfak.
Meski lahir dan besar di keluarga nelayan, tidak menyurutnya ambisi Ruben untuk menjadi seorang polisi. Padahal, tidak seorangpun dari keluarga besarnya yang meniti karir di korps Bhayangkara.
Berbekal informasi yang dihimpun dari teman dan orang-orang yang ia kenal, Ruben mulai mewujudkan impiannya sebagai polisi. Tahun 2002 Ruben masuk di Sekolan Polisi Negara (SPN) di Jayapura, dan berhasil menebus peringkat pertama.
Tugas pertama yang diemban pasca menuntaskan pendidikan, Ruben yang lahir di Ambroben pada 3 November 1981 ini masuk sebagai Bintara Paminal Polres Waropen. Ini adalah Polres di jajaran Polda Papua yang baru dibentuk. Belum banyak anggota polisi yang bertugas di tempat ini.
Meski sudah terwujud impiannya berseragam Polri, tapi belum memuaskan Ruben. Ia ingin jadi Perwira Polisi seperti tokoh idolanya, Paulus Waterpauw. Ruben terus mencari jalan, dan peluang itu datang ketika pimpinan Polri mengeluarkan Telegram (TR). Lulusan SPN dengan kriteria tertentu, mendapat prioritas masuk di Akademi Kepolisian (Akpol).
“Yang penting umur masih memenuhi, dan masuk dalam peringkat 1 sampai 10. Kebetulan umur saya waktu itu baru 19 tahun, dan sa berada di peringkat 1,” kata Ruben, mengenang awal perjalanan karirnya sebagai Perwira Polisi.
Setelah berdinas di Paminal Polres Waropen selama 1,5 tahun, Ruben memulai pendidikan di Akpol Semarang pada tahun 2007. Meski hanya dari luar pagar, kampus idaman ini sebelumnya pernah ia saksikan ketika Ruben mendapatkan kesempatan bermain sepakbola bola di Semarang.
“Waktu itu saya bilang.. Ooo, ini tempat sekolahnya Bapak itu,”ucap Ruben merujuk pada sosok Kombes Paulus Waterpauw.
Lulus dari Akpol dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda), Ruben menjalani tugas pertama sebagai Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) di Polres Seluma, Polda Bengkulu. Karir Ruben mulai merangkak saat kemudian ia dipercaya sebagai Pejabat Sementara (PS) Kasat Reskrim Polres Dumai, dan menjabat Kapolsek Kota Polres Dumai.
Setelah 2 tahun mengemban tugas sebagai Kapolsek Kota Seluma, Ruben ditarik ke Polres Kota Bengkulu sebagai Kasat Resnarkoba.
Napirem Biak ini kembali menginjak tanah papua saat ia dipercaya memperkuat formasi Direktorat Resnarkoba Polda Papua Barat pada November 2016. Selama 1,5 tahun Ruben berada di direktorat ini, sebelum kemudian ia mengemban tugas dan jabatan sebagai Kasat Resnarkoba di Polres Sorong Kota.
Selama rentang waktu 2017-2018 Ruben menduduki jabatan tersebut, ia kembali ditarik ke Ditresnarkona Polda Papua Barat, dan berlanjut sebagai Kepala Bidang Pemberantasan di BNN Papua Barat.
“Jadi selama karir saya di kepolisian, sa lebih banyak berurusan dengan masalah narkoba. Hampir 9 tahun,” tukasnya.
Dari BNN Ruben kembali di tarik ke Polda Papua Barat sebagai Komandan Kompi Pasukan Pengendali Massa (Dalmas). Ruben mulai berdinas di Polres jajaran Polda Papua Barat saat pimpinannya menugaskan sebagai Kabag Ops Polres Kaimana.
Jabatan Kabag Ops yang dijalani selama 1 tahun 2 minggu 2 hari, ini yang pada akhirnya menjadi jalan Ruben bisa berjabat tangan dengan tokoh idolanya sejak 21 tahun silam. Saat itu, sebagai Pj Gubernur Papua Barat, Komjen (purn) Paulus Waterpauw melakukan kunjungan kerja ke Kaimana, dan Kompol Ruben selaku Kabag Ops yang memimpin pengaman perjalanannya.
“Sa sangat bangga dengan beliau. Terharu akhirnya bisa bertemu dan berjabat tangan,” kenang Ruben.
Sosok Ruben Obed Kbarek menjadi salah satu perwira polisi yang disumpah atas jabatannya oleh AKBP Junov Siregar, Kapolres Teluk Bintuni di Aula Andriano Ananta Mapolres pada Jumat (17/3/2023).
Nama Ruben masuk daftar pejabat baru dalam gerbong mutasi di jajaran Polda Papua Barat, sebagai Kabag Ops Polres teluk Bintuni.
Selain Ruben Obed, pejabat lain yang dilantik Kapolres untuk mengisi sejumlah jabatan utama di Polres Teluk Bintuni adalah AKP La Sero (Kasat Polair) menggantikan Iptu Rosihol; Iptu Jemmy Seplita Sidete (PS Kasatbinmas); Ipda Zulkifli SH (Kasat Res Narkoba); Ipda Teguh Aji Nugroho (PS. Kasihumas).
Pergantian pejabat ini dilaksanakan berdasarkan keputusan Kapolda Papua Barat Nomor : Kep / 87 / II / 2023 Tanggal 27 Februari 2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Polda Papua Barat.
Sebagai anak nelayan yang karirnya moncer di kepolisian, menjadi motivasi bagi anak-anak Papua di kampungnya, untuk mengikuti jejak Ruben. Ia bilang, setidaknya saat ini sudah ada tiga anak dari kampung halamannya yang sudah bertugas sebagai polisi.
“Pesan yang selalu sa sampaikan ke adek-adek papua di kampung, jangan pernah rasa minder untuk maju. Harus berani. Setiap kendala harus dijadikan peluang. Yang penting belajar baik di sekolah, pendidikan karena itu menjadi modal utama,” tukasnya. (Tantowi Djauhari)