DENPASAR, jurnalpapua.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, sama-sama ideal untuk menjadi calon presiden capres di Pilpres 2024.
Hal ini terkait dengan ‘perdebatan’ siapa yang paling cocok jadi capres usai ketiganya bersua dalam satu acara di Kebumen, Jawa Tengah dalam momentum panen raya.
“Iya ideal semuanya,” kata Jokowi ketika menjawab pertanyaan wartawan soal lebih ideal mana Prabowo atau Ganjar yang menjadi capres usai meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman, Kertalangu, Kota Denpasar, Bali, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Senin (13/3).
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menepis anggapan dirinya hendak menjodohkan Prabowo dan Ganjar ketika hadir dalam Panen Raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada Kamis pekan lalu. Ia mengaku hanya mengajak Prabowo yang kebetulan memiliki acara di Magelang.
“Itu panen raya di sawah. Kebetulan Bapak Prabowo mau ke Magelang, saya ajak bareng, udah bareng, turun di Kulon Progo. Karena pertemuan bapak Prabowo-nya siang, sudah ke sawah dulu kita panen raya. Ada saya, ada Bapak Ganjar ada Bapak Prabowo, gitu saja,” ujarnya.
Isu duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024 berembus usai keduanya mendampingi Presiden Jokowi dalam acara Panen Raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3). Dalam acara itu, mereka juga bertiga melakukan swafoto di tengah sawah.
Merespons hal tersebut, adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengaku pihaknya terbuka jika kakaknya diduetkan dengan Ganjar di Pilpres 2024.
Namun Hashim tak mau jika Prabowo menjadi cawapres. Menurut Hashim, kakaknya jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua dari Ganjar dan dianggap lebih banyak memiliki pengalaman.
“Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya, berbeda kan,” kata Hashim saat menghadiri deklarasi relawan Prabowo Mania, Minggu (12/3).
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan capres harus berasal dari internal partainya jika Gerindra ingin berkoalisi dalam Pilpres 2024.
“Ya penawaran kerja sama, tentu saja dalam rangka calon presiden berasal dari PDI Perjuangan,” kata Hasto di kawasan Sentul, Bogor, Senin (13/3).
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengkritik wacana duet Prabowo dan Ganjar karena mengganggu arah koalisi partainya dengan Gerindra. Ia meyakini Ganjar juga akan menolak wacana duet tersebut.
“Itu wacana spekulatif, dan dapat mengganggu fokus dan arah koalisi PKB-Gerindra. Coba tanya Pak Ganjar yang juga kader PDIP, saya yakin akan menolak wacana duet itu,” ucap Jazilul.
Nama Prabowo dan Ganjar selalu masuk dalam survei capres 2024. Jika Prabowo bakal diusung oleh partainya, Gerindra, Ganjar sejauh ini belum dideklarasikan oleh partai manapun, termasuk partainya, PDIP. JP03