Perekonomian Papua Barat Tahun 2021 Diprediksi Tumbuh -1,00 %

0
190
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Rut W. Eka Trisilowati, menyampaikan sambutan pembuka dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Papua Barat, Rabu (24/11/2021).
Spread the love

MANOKWARI, jurnalpapua.idPetumbuhan ekonomi di Papua Barat sepanjang tahun 2021, dipastikan menggeliat meski pertumbuhannya belum pada posisi surplus. Estimasi Bank Indonesia Papua Barat, hingga akhir tahun ini angka yang bisa dicatatkan sebesar -1,00 hingga 0,00 persen.

Kabar baik ini disampaikan Rut W. Eka Trisilowati, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat saat membuka Forum Temu Responden dan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia tahun 2021, yang berlangsung secara daring, Rabu (24/11/2021).

“Setelah kita mengalami kontraksi pada triwulan II dan III secara berturut-turut, kami harapkan perekonomian di Papua Barat tahun ini membaik dibanding dibanding tahun 2020 yang mengalami kontraksi  Year on Year -0,77 persen,” kata Rut.

Ada beberapa assessmen yang menjadi dasar perkiraan itu, diantaranya export LNG di triwulan IV 2021 yang diperkirakan meningkat, menyusul pasokan ke global yang terus membaik akibat seasional musim dingin di Amerika dan Eropa.

Musim dingin dan krisis energi yang menyebabkan harga minyak mentah naik, mendorong harga LNG meningkat. “Namun demikian, potensi disrupsi terhadap tidak maksimalnya produksi LNG mungkin dapat terjadi,” katanya.

Assessmen lain yang mendorong geliat ekonomi di Papua Barat adalah konsumsi rumah tangga pada triwulan IV 2021 diprakirakan meningkat seiring dengan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2021.

Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit konsumsi pada Oktober 2021 tercatat 5,16% (yoy), meningkat bila dibandingkan dengan September 2021 yang tercatat 4,97% (yoy) yang menunjukkan daya beli masyarakat mulai meningkat.

Google Mobility Index per November 2021 menunjukkan nilai pergerakan secara rata-rata pada setiap tempat menjadi sebesar 7,34%, membaik dibanding Oktober 2021 yang tercatat hanya sebesar 4,86%. 

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia ini adalah yang ketujuh di gelar, sejak Bank Indonesia berdiri di Papua Barat pada akhir 2014. Seperti tahun lalu, Temu Responden yang merupakan bentuk apresiasi BI terhadap responden ini dilaksanakan secara virtual. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here