Lembaga Bimbel ‘Little Bee’ Jadi Pendorong Kualitas Pendidikan Anak di Bintuni

0
350
Isak Samuel Wopari (kaus merah duduk depan), Pembina Yayasan Noken Anugerah Edukasi bersama anak didik, pengurus dan tentor LBB Little Bee. pengurus dan
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua.id – Keberadaan lembaga bimbingan belajar, diakui sebagai pendorong kualitas pendidikan anak di Kabupaten Teluk Bintuni. Namun saat ini belum banyak lembaga pendidikan non formal tersebut yang berdiri, untuk menopang pendidikan anak murid di luar kelas formal.

“Terus terang awalnya sa bingung kemana mencari tempat les untuk anak-anak. Di Bintuni masih sangat jarang ada lembaga bimbingan belajar seperti ini. Tapi Puji Tuhan sa bisa menemukan tempat ini untuk anak-anak kami,” ucap Surina Mandacan, warga SP 5 Kampung Rosib Distrik Bintuni Timur.

Pernyataan itu disampaikan Surina, dalam kesempatan pertemuan orangtua  dan anak didik Lembaga Bimbel Little Bee di SP 4 Jalur 2 dengan Isak Samuel  Wopari, Pembina Yayasan Noken Anugerah Edukasi, Jumat (12/5/2023).

Senada dengan Surina, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Teluk Bintuni, Buce Maboro juga berpendapat, kualitas pendidikan anak murid di Bintuni sangat terbantu dengan hadirnya lembaga pendidikan di luar sekolah formal.

“Jam belajar di kelas formal itu kan sangat terbatas. Jadi kalau kemudian ada yang berinisiatif membuka tempat les seperti ini, sangat bagus untuk menambah jam belajar anak. Kalau boleh saya usulkan kepada bapak Pembina Yayasan, ada perhatian untuk membangun ruang kelas secara permanen di tempat ini,” tukas Buce Maboro.

Sebagai Pembina Yayasan Noken Anugerah Edukasi, Isak Samuel Wopari sengaja hadir dari Jayapura ke Teluk Bintuni, untuk melihat langsung perkembangan anak didik di Bimbel Little Bee.

Di tempat les yang berdiri atas inisiatif Natalia Dessy Wulaningrum ini, Samuel Wopari datang ditemani sejumlah pejabat Bank Papua Cabang Teluk Bintuni.

Kehadiran Wopari dan rombongan, disambut anak-anak didik LBB Little Bee di gerbang dengan ucapan selamat datang dan kibaran bendera merah putih kecil di tangan.

Sebagai inisiator dan pengelola LBB Little Bee, Dessy mengajak tamu istimewanya itu berkeliling ke tempat anak-anak menerima pelajaran. Bukan di ruang kelas, namun tempat terbuka dengan meja dan kursi seadanya.

“Ini dulu adalah garasi mobil yang kemudian kami sulap untuk tempat belajar,” kata Dessy menunjuk salah satu tempat anak didiknya belajar.

Kepada Wopari ia menjelaskan, sejak pertama dibuka LBB Little Bee telah mendidik sebanyak 220 anak murid. Saat ini, murid yang masih aktif belajar di Little Bee sebanyak 74 anak, meliputi 12 anak belajar secara private dan 62 anak belajar secara bersama.

Hari belajar di Little Bee terbagi menjadi kelompok, yakni kelompok Senin, Rabu, Jumat dan kelompok Selasa, Kamis, Sabtu, dengan dua kali jam pelajaran. “Ada kelas sore dan ada kelas malam,” tukasnya.

Usai berkeliling, Wopari mendengarkan testimony dari para orangtua murid dan bercengkerama langsung dengan anak-anak didik dan para tentor di halaman rumah.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Guru, Ibu Guru yang sudah mendedikasikan diri di sini. Mungkin banyak orang berpikir, saya sudah pulang sekolah, saya sudah pulang mengajar lebih baik saya pergi ke tempat yang lebih memberikan manfaat bagi saya. Tapi para tentor ini lebih memilih pergi ke tempat ini, mengajar untuk memberi manfaat kepada anak-anak,” ucap Wopari. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here