Biaya Pelatihannya Puluhan Miliar, Alumni P2TIM Petrotekno Kerja Bangun Parit di Proyek LNG Tangguh

0
293
Sebanyak 91 siswa P2TIM Petrotekno angkatan VIII saat prosesi pelepasan oleh Wakil Bupati Bintuni, Matret Kokop SH di Gedung Serba Guna (GSG), (31/8/2021).
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua.id – Sebanyak 38 alumni angkatan II Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) yang dikelola manajemen Petrotekno Teluk Bintuni, diketahui bekerja membangun saluran air (parit) di area LNG Tangguh.

Padahal, selama tiga bulan menempuh pelatihan di P2TIM Petrotekno, biaya yang di gelontorkan dari APBD Teluk Bintuni mencapai puluhan miliar.

Pekerjaan yang tak sesuai dengan sertipikat keterampilan dari lembaga vokasi bentukan Pemda Teluk Bintuni ini, diperoleh para alumni P2TIM angkatan II setelah mereka direkrut dan disalurkan oleh Perusda Bintuni Maju Mandiri.

“Selama satu tahun kami bekerja membangun jalan dan parit. Setelah itu dirumahkan karena alasan Covid-19,” kata Hanok Masyewi, alumni P2TIM Petrotekno yang mengambil jurusan scaffolding, Selasa (7/2/2023).

Padahal selama pendidikan di P2TIM Petrotekno, ia dan teman seangkatannya tidak pernah diajari keterampilan terkait pekerjaan sipil tersebut. Hanok sendiri mendapatkan dua sertipikat keterampilan dari Petrotekno, yakni Scaffolding dan Rigger, dari total 18 sertipikat yang ia terima.

“Saya mengambil jurusannya Scaffolding, tapi saya juga mendapatkan sertipikat Rigger. Padahal itu bukan jurusan yang saya ambil,” tukasnya.

Setelah dirumahkan, Hanok dan kawan-kawannya mengaku tidak pernah dipanggil lagi bekerja di industri migas terbesar di Indonesia Timur ini.

Baca juga: Habiskan Puluhan Miliar APBD, Lulusan Petrotekno Tak Penuhi Standar Kualifikasi Industri Migas

Direktur Perusda Bintuni Maju Mandiri, Max Samaduda kepada media ini membenarkan adanya alumni P2TIM Petrotekno yang bekerja menggali parit dan cor jalan di LNG Tangguh. Sebagai Perusda yang menjalankan bisnis Man Power Supplay (MPS), saat itu Perusda mendapatkan kontrak dari CSTS untuk penyediaan tenaga kerja bidang sipil di LNG Tangguh.

“Untuk memenuhi kontrak itu, saya tawarkan ke anak-anak alumni P2TIM mau bekerja atau tidak. Yang mau ikut kerja kami persilakan,” kata Max Samaduda. Max tak memungkiri jika anak-anak yang disalurkan ke LNG Tangguh itu, bekerja tidak sesuai dengan keterampilan yang telah diajarkan di P2TIM Petrotekno. “Memang tidak sesuai dengan sertipikat keterampilannya,” tandas Max.  JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here