MUI Cetak Mujahid Digital untuk Sebarkan Ajaran Islam Wasathiyah

0
198
Peserta Workshop Konten Kreatif yang diselenggarakan MUI Papua Barat bersama Kementerian Kominfo di Kota Sorong. Foto: Syahrul/JP
Spread the love

SORONG, jurnalpapua.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), menggelar Workshop Konten Kreatif dengan tema “Bangkit dari Covid-19 dengan Nalar dan Aksi Bersama Berlandaskan Nilai-nilai Islam dan Fatwa MUI”.

Kegiatan yang digelar selama tiga hari, mulai 8 Desember 2021 di Swisbell Hotel Sorong ini, diikuti 60 orang peserta perwakilan dari Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Selama kegiatan, peserta menerima materi tentang Islam Wasathiyah, Riset Medsos dan Deteksi Hoax, serta jurnalistik dan video.

Ketua MUI Propinsi Papua Barat Ahmad Nasrau menjelaskan, Indonesia merdeka merupakan salah satu andil besar para ulama dan santri. Oleh sebab itu, tugas generasi saat ini adalah mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan cara menyebarkan agama Islam yang moderat dan menyejukkan.

MUI merupakan wadah atau tempat bernaungnya semua organisasi Islam yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, harapannya MUI dapat memberikan edukasi dan menyebar luaskan Islam Wasathiyah. 

“Mengapa kita adakan pelatihan ini, agar supaya MUI ini akrab juga dengan teknologi informasi. Karena dunia sekarang itu eranya dunia IT,” ujarnya.

Ia menambahkan, hampir 93 juta generasi milenial aktif di medsos, namun dari generasi milenial yang aktif di medsos ini ternyata belum sepenuhnya mendapatkan informasi konten-konten keislaman yang moderat atau islam-islam yang berwajah NKRI.

Melalui workshop ini, kata Ahmad Nasrau, mereka bermedia sosial dengan menyajikan konten-konten keislaman yang ramah, merangkul dan mencerahkan. “Hasil itu yang kita harapkan. Makanya kita sebut para alumni kegiatan ini adalah mujahid digital,” ungkapnya

Dirinya berharap sekali, para alumni workshop ini nanti juga menjadi jurnalis muslim yang baik, tidak provokatif dan juga mereka menjadi aktif di medsos. “Apalagi sekarang medsos sudah menjadi kelaziman, hampir 93 juta anak-anak muda kita aktif di medsos,” katanya. JP05

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here