MANOKWARI, jurnalpapua – Bupati Teluk Bintuni periode 2005 – 2015, drg. Alfons Manibui terus memberikan pendidikan politik bagi masyarakat Papua Barat.
Salah satu pesan penting yang terus di ulang Alfons Manibui, adalah masyarakat mencermati para calon anggota dewan yang maju dalam kontestasi pemilu legislatif, sebelum menjatuhkan pilihan.
“Pemilu ini menjadi momen politik untuk menghadirkan wakil buat kita semua. Maka sejatinya, hasil dari proses pemilu ini seharusnya menghasilkan pemimpin atau wakil yang baik dan benar. Kenapa? Supaya tempat ini tidak diisi oleh orang tidak baik dan tidak benar. Kalau kita salah pilih, maka kita hadirkan orang tidak baik dan tidak benar,” kata Alfons Manibui, saat berbicara di depan keluarga besar Trenggalek di SP 9 Kabupaten Manokwari, Minggu (7/1/2024).
Penegasan ini kembali ditegaskan Alfons, saat menghadiri silaturahmi dengan keluarga besar Trenggalek eks transmigrasi di SP 9 Kabupaten Manokwari, yang tergabung dalam Paguyuban Sedulur Trenggalek (PST). Alfons yang maju sebagai calon anggota DPR RI Nomor urut 2 Dapil Papua Barat dari Partai Golkar, hadir bersama Filep Wamafma, calon DPD RI Dapil Papua Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Alfons menegaskan bahwa masyarakat eks transmigrasi yang sudah tinggal di Papua Barat, memiliki tanggungjawab untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin yang baik dalam momentum pemilu.
Terkait dengan pencalonannya sebagai anggota DPR RI nomor urut 2 Dapil Papua Barat, Alfons meminta masyarakat menggali informasi untuk mencari tahu sosok Alfons seperti apa selama memimpin Teluk Bintuni sebagai Bupati dua periode.
“Sore hari ini saya berkesempatan hadir di sini, jumpa pertama, saya tidak akan minta bapak ibu pilih saya. Saya hanya minta, tolong kenali saya, saya juga ingin kenal. Selanjutnya cari tahu secara baik tentang saya, kalau kemudian dari penggalian informasi itu mendapatkan bahwa Alfons Manibui itu orang yang baik, orang yang bisa kerja, orang yang sayang sama rakyat, maka bapak ibu bisa berpikir untuk pilih saya,” urai Alfons.
Fungsionaris DPP Partai Golkar ini menambahkan, tekadnya maju sebagai calon DPR RI di Senayan, agar bisa menyuarakan harapan masyarakat Papua Barat di tengah tantangan yang ada.
“Saya maju menjadi anggota DPR RI setelah selesai menjadi Bupati, karena ingin gabung jurus dengan adik senator (Filep Wamafma), supaya kita dua mampu berteriak lebih kencang lagi dari yang sudah di karyakan adik Filep, kaka Robert Kardinal dan lainnya. Karena tugas kita ini bersuara. Kalau kita cukup banyak orang berteriak yang sama, maka saya pikir bisa didengar oleh Jakarta. Tapi kalau tidak cukup kencang teriakannya, mungkin susah untuk di dengar. Jadi saya pikir itu yang menjadi semangat, mengapa saya ingin maju. Kita bisa bekerja untuk bapak dan saudara sekalian,” tukasnya. JP01
