SORONG, jurnalpapua.id – Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi Perwakilan Wilayah Papua Maluku (SKK Migas Pamalu) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)-nya, membuka peluang bagi pengusaha lokal dan koperasi untuk ambil bagian dalam industri hulu migas serta industri penunjang lainnya.
Komitmen SKK Migas – KKKS ini sejalan dengan upaya mendorong Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam komponen operasional hulu migas, serta terciptanya efek berganda terhadap perekonomian nasional. Upaya peningkatan TKDN sudah dilakukan SKK Migas sejak 2015.
Untuk memahami berbagai peluang di sektor hulu migas dan standarisasi yang harus dimimiliki pengusaha lokal, SKK Migas-KKKS mengadakan pertemuan antar pemangku kepentingan, termasuk pengusaha lokal dan pelaku UKM selama dua hari di salah satu hotel di Kota Sorong, 14-15 Juni 2022.
“Melalui pertemuan ini, kami berharap pelaku UKM dan pengusaha lokal dapat menangkap peluang terkait pengadaan barang dan jasa, ataupun pengembangan potensi masyarakat yang belum digarap,” kata Erwin Suryadi, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Selasa (14/6/2022).
Baca Juga: Tahun 2022, Pertamina EP Papua Field Akan Bor Dua Sumur Eksplorasi
Pertemuan para stakeholder industri hulu migas di Kota Sorong ini, menjadi rangkaian dari Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) 2022 yang diselenggarakan di Surabaya, Batam, Balikpapan dan Palembang.
Pada forum Pra Kapasitas Nasional 2022 ini, SKK Migas menyampaikan kebijakan dan regulasi terbaru yang berhubungan dengan aktivitas industri hulu migas.
SKK Migas berupaya mendorong dan mendekatkan para pelaku usaha di daerah, untuk ambil bagian dalam menunjang kegiatan industri hulu migas. Pertemuan ini sekaligus mendorong peningkatan kemampuan dan kapasitas para pelaku usaha di daerah.
“Kami berharap forum ini dapat mendorong peningkatan TKDN dan menyerap tenaga kerja lokal di wilayah kerja hulu migas lebih banyak lagi,” tukasnya.
Sementara Subagyo, Kepala SKK Migas Perwakilan Pamalu menyampaikan, pembinaan dan pelatihan terhadap pelaku industri lokal terus dilakukan agar mereka dapat mengambil bagian sesuai standar kualifikasi yang berlaku di industri hulu migas.
“Di Sorong ini misalnya. SKK Migas dan KKKS mendapingi masyarakat Kampung Arar memanfaatkan potensi alam agar memiliki nilai jual pariwisata guna peningkatan ekonomi. Kami mendorong dibentuknya Desa Wisata di Pulau Arar,” jelas Subagyo. JP01