Desa Energi Pertamina Hasilkan Nilai Tambah Ekonomi dan Lingkungan Warga Balikpapan

0
230
Modifikasi gas methan yang dihasilkan dari sampah di TPA Manggar, menjadi alternatif pengganti kebutuhan gas LPG oleh masyarakat Kota Balikpapan. Foto : IST
Spread the love

BALIKPAPAN, jurnalpapua.id – Subholding Upstream Pertamina melalui Regional Kalimantan Zona 8 Pertamina Hulu Mahakam, implementasikan aspek Environment, Social, & Governance di Desa Energi Berdikari dengan program Wasteco (Waste to Energy for Community) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar, Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.

Desa Energi Pertamina ini dapat menghasilkan nilai tambah ekonomi dan lingkungan untuk masyarakat penerima manfaat sekitar.

Wasteco ini adalah program kolaborasi antara Pemerintah Kota Balikpapan dengan Pertamina Hulu Mahakam dalam pengelolaan Gas Methane yang dihasilkan oleh sampah.

Dalam roadmap yang disusun, sejak 2018 Gas Methane akan disalurkan kepada penerima manfaat baik di sekitar TPA Manggar, kemudian penyaluran sambungan gas diluaskan ke area Kelurahan Manggar dan ke depan harapannya meluas hingga ke Kecamatan Manggar.

“TPA Manggar ini merupakan tempat pembuangan akhir sampah rumah tangga dari seluruh Kota Balikpapan. Pertamina Hulu Mahakam Zona 8 telah membantu Pemerintah Kota Balikpapan menyalurkan gas methane kepada masyarakat sejak tahun 2018, dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 215 Sambungan Rumah Tangga. Dan selanjutnya akan ditambahkan 100 sambungan rumah tangga”, ujar Sudirman Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Rabu (23/03).

Lebih lanjut, Sudirman menambahkan bahwa dirinya mendapat informasi dari warga di sekitar TPA yang sebelumnya menggunakan 10 tabung elpiji per bulan, sekarang hanya mengeluarkan 10 ribu rupiah per bulan akibat adanya penyaluran dari gas methane tersebut.

“Balikpapan menjadi Teras Ibukota Negara ke depannya, tentu saja harus menjaga kebersihan dengan baik. Otomatis kami harus bisa mengelola penampungan sampah ini dengan baik. Sebelumnya keluhan warga adalah bau akibat sampah, namun sekarang tidak ada lagi bau yang mengganggu dan lingkungan menjadi bersih dari sampah dan TPA Manggar mendapat predikat TPA Terbaik dari Presiden Republik Indonesia”, jelas Sudirman.

Medi Kurniawan, Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream Pertamina menyampaikan bahwa TPA Manggar ini luar biasa, dimana masyarakat terbantu dengan adanya program ini, dimana pengeluaran anggaran penggunaan 10 gas elpiji bisa di reduksi menjadi sekitar 10 ribu per bulan.

“Dengan berkurangnya biaya untuk gas rumah tangga, diharapkan dapat menumbuhkan faktor ekonomi masyarakat juga, sehingga Desa Energi Berdikari dapat terwujud secara berkelanjutan. Kami komitmen untuk terus menjalankan program CSR, kami berkomitmen untuk tumbuh bersama masyarakat”, ujar Medi saat melaksanakan Management Goes to Community.

Sementara itu, Otto Gurnita selaku Direktur Sumber Daya Manusia dan Penunjang Bisnis PT Pertamina Hulu Energi menambahkan bahwa multi efek dari pengelolaan sampah membawa manfaat.

“Saya surprise dengan program ini, dan saya menyadadi bahwa apapun yang dianggap “sampah” apabila diolah akan memberikan manfaat. Dan bagi saya bapak ibu pengolah sampah ini adalah pahlawan yang sangat berjasa utamanya di bidang penyelamatan lingkungan”, kata Otto. JP03

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here