Soal Peletakan Ibukota Provinsi Bomberay Raya di Bintuni, Mektison Ingatkan Kasus Pabrik Pupuk

0
161
Mektison Meven,tokoh intelektual Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni.
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua.id – Jika ada yang menjanjikan Ibukota Provinsi Bomberay Raya akan diletakkan di Teluk Bintuni, patut dicurigai itu hanya gula-gula atau janji manis agar pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) itu diterima masyarakat.

Pasalnya, pemilik uang dan koneksi jaringan dengan Jakarta yang diyakini lebih bisa memastikan dimana letak ibukota Provinsi Bomberay Raya, jika usulan pembentukan DOB ini disetujui.

“Ingatlah kasus pabrik pupuk yang sejak awal sudah direncanakan dibangun di Teluk Bintuni, sekarang hampir pasti pabrik itu dibangun di Fakfak. Masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa dengan keputusan itu, dan kembali hanya menjadi penonton,” kata Mektison Meven, intelektual muda asal Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat.

Peristiwa pengalihan pembangunan pabrik pupuk dari Bintuni ke Fakfak ini diungkapkan Mektison, untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat Bintuni yang menerima pembentukan DOB Provinsi Bomberay Raya, dengan catatan ibu kota provinsi di letakkan di Teluk Bintuni.

Berita terkait :  Suku Sougb dan Moskona Teluk Bintuni Terima DOB Bomberay Raya dengan Catatan

Mektison Meven tidak yakin ibukota provinsi itu akan berada di Teluk Bintuni. Dasarnya, dalam DOB ini terdapat empat kabupaten, yakni Bintuni, Fakfak, Kaimana dan Kabupaten Teluk Wondama. Masing-masing kabupaten pastinya juga memiliki hasrat untuk ditempati sebagai ibukota provinsi.

Selain itu, peluang pemilihan Bintuni sebagai ibukota provinsi bisa jadi tidak ada, mengingat sejak awal pembahasan pembentukan DOB ini,  Kabupaten Teluk Bintuni tidak dipilih sebagai salah satu daerah untuk membahas rencana tersebut.

Seperti diketahui, Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengundang para pejabat dari Fakfak, Kaimana dan Teluk Wondama untuk membahas pembentukan DOB Provinsi Bomberay Raya di Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan.

Disampaikan Bupati Petrus Kasihiw, setelah pertemuan dari Oransbari, pertemuan selanjutkan akan digelar di Kaimana, Fakfak dan Teluk Wondama.

“Sejak awal pembahasan saja Bintuni sudah tidak diperhitungkan, lalu bagaimana ibukota Provinsi Bomberay Raya akan diletakkan di daerah ini,” tukas Mektison Meven. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here