BALI,jurnalpapua.id – Dalam rangka mempererat sinergi antara ekosistem BUMN serta melengkapi kebutuhan masyarakat melalui ekosistem yang holistik, di penghujung tahun ini LinkAja, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan PT Pegadaian kembali mempererat kerjasamanya. LinkAja kerjasama dengan BRI dan Pegadaian di tengah rangkaian KTT G20
LinkAja kerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Pegadaian untuk mengembangkan fitur PayLater dan digitalisasi pembayaran remunerasi kepada peserta magang.
“Pengembangan fitur PayLater dengan BRI ini didasarkan dari kebutuhan masyarakat yang terus berkembang hingga di penghujung 2022 akan fitur yang menawarkan penundaan pembayaran atau mencicil pembayaran ketika melakukan pembelian barang secara online dan offline,” kata Direktur Utama LinkAja Yogi Rizkian Bahar dalam keterangan resmi, Jumat. (11/11)
Selain itu, LinkAja mempererat sinergi dengan Pegadaian dalam hal digitalisasi pembayaran remunerasi (cash disbursement) kepada ribuan peserta magang.
LinkAja optimis dua kolaborasi yang diresmikan dalam rangkaian KTT G20 di Nusa Dua, Bali, ini mampu mempercepat upaya pemerintah dalam mewujudkan inklusi keuangan dan mendorong transaksi non-tunai di semua lapisan masyarakat yang lebih luas lagi di Indonesia.
Kerjasama LinkAja dan BRI telah terjalin sejak tahun 2020 di beberapa bidang lain seperti Cardless Withdrawal, Opening Saving Account, Direct Debit dan juga PayLater.
Kini, untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna, LinkAja bersama BRI mengembangkan Fitur PayLater untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang membutuhkan akses layanan kredit tanpa kartu sehingga memberikan kredit konsumtif kepada para pengguna.
Para pengguna dapat menggunakan fitur PayLater di berbagai layanan LinkAja, seperti pembelian pulsa, bayar tagihan telepon dan TV berlangganan, pembayaran tagihan listrik atau beli token listrik, bertransaksi online atau offline di merchant-merchant yang bermitra dengan LinkAja, hingga melakukan donasi dan mengirim uang.
Sedangkan kerjasama Pegadaian dan LinkAja sudah berjalan dengan program penyaluran dana yang diberikan kepada kurang lebih 14.000 karyawan Pegadaian yang dilakukan setiap bulan.
Namun kini cakupan kerjasama tersebut diperluas melalui penyaluran dana kepada para peserta magang yang berada di 12 Kantor Wilayah Pegadaian di seluruh Indonesia.
Saat ini, Pegadaian telah mendigitalisasi pembayaran pada kegiatan Magang di ekosistem Pegadaian seluruh Indonesia, diawali dengan Program Magang Santri yang saat ini berjalan dengan Periode Magang selama tiga bulan. Selanjutnya, proses pembayaran insentif ini akan diperluas untuk seluruh kegiatan magang lainnya.
LinkAja sebagai penyedia jasa pembayaran berbasis server kini telah memiliki lebih dari 87 juta pengguna terdaftar yang dapat menikmati layanan PayLater untuk bertransaksi di lebih dari 2,3 juta merchant rekanan, serta di berbagai platform BUMN, Marketplace, dan SuperApp.
“Dengan mengoptimalkan seluruh layanan yang diunggulkan oleh setiap BUMN, LinkAja optimis dapat memenuhi kebutuhan transaksi digital yang aman dan nyaman, serta semakin mempercepat proses inklusi keuangan yang merata di Indonesia,” katanya.
Yogi Rizkian Bahar, Direktur Utama LinkAja, mengatakan “Misi yang ingin diwujudkan oleh LinkAja adalah membangun kerjasama sinergi BUMN dan menjadi platform layanan keuangan digital yang melayani kebutuhan masyarakat sehari-hari. Melihat antusiasme dan tren positif akan kebutuhan fitur PayLater di kalangan masyarakat, kami terinspirasi untuk mengembangkan layanan fitur ini bersama BRI untuk dapat memberikan kemudahan dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat melalui ekosistem layanan keuangan digital yang holistik di Indonesia. Selain itu, dengan adanya perluasan kerjasama bersama Pegadaian, kami berharap agar setiap segmen masyarakat akan lebih paham dengan digitalisasi pembayaran yang dapat memudahkan kegiatan transaksi kebutuhan sehari-hari. Kami berharap, bertepatan dengan perhelatan KTT G20, dua kolaborasi strategis yang kami lakukan ini menjadi perwujudan komitmen LinkAja untuk terus berinovasi guna mendukung upaya Pemerintah dalam mengakselerasi inklusi keuangan digital di Indonesia ” kata Yogi.
Handayani Direktur Bisnis Konsumer BRI mengungkapkan, “BRI selalu mendorong upaya percepatan digitalisasi jasa keuangan dalam rangka mendukung upaya pemerintah atas program inklusi keuangan nasional. Untuk itu, melalui sinergi strategis menghadirkan fitur PayLater dalam aplikasi LinkAja ini semakin memperkuat literasi keuangan di kalangan masyarakat melalui ekosistem layanan keuangan yang lengkap,” ungkapnya.
Mengenai digitalisasi penyaluran dana kepada seluruh karyawan magang, Pegadaian sangat mendukung transaksi non-tunai yang difasilitasi oleh LinkAja. Selama ini berbagai bentuk kolaborasi strategis bersama LinkAja sudah dijalankan, antara lain digitalisasi pembayaran magang santri dan pembayaran magang magenta, cash disbursement rutin saldo LinkAja untuk karyawan maupun pembayaran angsuran dan pengajuan pinjaman melalui LinkAja. Diluar dari perluasan kerjasama strategis yang dijalankan bersama LinkAja, Pegadaian juga membuka berbagai potensi bentuk lainnya yang dapat dijajaki, antara lain pemberian manfaat investasi bagi karyawan LinkAja, pemberian manfaat investasi bagi mitra LinkAja maupun kolaborasi pemanfaatan Bank Sampah.
Ferry Hariawan selaku Senior Vice President Hubungan Kelembagaan PT Pegadaian menyampaikan, “Pegadaian memahami bahwa digitalisasi merupakan bagian dari perkembangan zaman dan telah menjadi fokus pemerintah. Oleh karena itu, kami pun menyambut baik kerjasama dengan LinkAja, untuk memperkenalkan metode pembayaran secara digital kepada karyawan kami. Pegadaian meyakini, hal ini dapat meningkatkan layanan dan memudahkan kebutuhan bertransaksi sehari-hari.”
Melalui ekosistem layanan transaksi keuangan elektronik yang lengkap dan terintegrasi, konsistensi dan komitmen LinkAja dalam upayanya untuk #SatukanPotensiIndonesia semakin terealisasi. Dengan mengoptimalkan seluruh layanan yang diunggulkan oleh setiap BUMN, LinkAja optimis dapat memenuhi kebutuhan transaksi digital yang aman dan nyaman, serta semakin mempercepat proses inklusi keuangan yang merata di Indonesia.(JP02)