JAKARTA, jurnalpapua – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) terus berupaya mempermudah akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong pengembangan inovasi credit scoring.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyampaikan bahwa credit scoring akan menjadi solusi bagi UMKM untuk mendapatkan pinjaman tanpa harus terbebani dengan agunan. Dengan sistem ini, penilaian kelayakan kredit akan didasarkan pada data-data non-finansial seperti riwayat pembayaran tagihan, aktivitas digital, dan data lainnya.
“Kami mendorong agar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membuat kebijakan yang mendukung implementasi credit scoring di perbankan,” ujar Teten.
Credit scoring adalah suatu sistem penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan kredit seseorang atau suatu perusahaan. Sistem ini menggunakan algoritma untuk menganalisis berbagai data, baik data finansial maupun non-finansial, untuk memprediksi kemungkinan terjadinya gagal bayar.(JP02)
