BINTUNI, jurnalpapua.id – Komite Transformasi dan Investasi Sumuri (KTIS) menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari untuk pelaksanaan program beasiswa bagi anak-anak Suku Sumuri dan Suku Sebyar. Langka ini ditempuh untuk mengejar ketertinggalan Sumber Daya Manusia (SDM) berpendidikan tinggi bagi anak negeri.
Kepala Distrik Weriagar, Ibrahim Patiran bersama sejumlah stafnya, memfasilitasi pertemuan persiapan kuliah bagi calon mahasiswa asal Suku Sebyar, yang dihadiri Hanas (perwakilan STIH Manokwari ), Benyamin Inanosa (Perwakilan Komite Transfomrasi dan Investasi Sumuri /KTIS), Yulius Hindom (perwakilan pemuda Sebyar) serta beberapa pemuda Distrik Weriagar, pada Selasa (6/6/2023).
Pada Kesempatan ini, Kepala Distrik Weriagar menyampaikan beberapa pesan penting bagi generasi muda tentang pentingnya pendidikan tinggi untuk masa depan.
“Sebagai kakak dan juga sebagai Kepala Distrik saya berpesan, agar Calon Mahasiswa Baru asal Sebyar fokus kuliah sampai selesai. Ada kebanggaan tersendiri bagi kami orang tua melihat dan menghadiri anak anak di wisuda,” ungkapnya.
Sementara dari pihak STIH Manokwari, tetap berkomitmen memberikan kesempatan kepada putra putri Bintuni, untuk dapat melanjutkan pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Manokwari. Tahun lalu, STIH Manokwari telah menerima mahasiswa asal sumuri sebanyak 12 orang, dan mereka mendapatkan beasiswa tetap selama 4 tahun.
“Pada tahun ajaran 2023 -2024, kesempatan ini dibuka kembali kepada anak-anak Sebyar, Sumuri dan anak Bintuni lainnya secara terbatas. Untuk itu manajemen STIH mengharapkan calon mahasiswa dapat segera mendaftar dan melengkapi syarat yang telah disebutkan dalam pengumuman,” kata Hanas.
Dalam pertemuan tersebut, Benni Inanosa selaku Sekretaris KTIS menyebutkan, program beasiswa di STIH Manokwari tersebut merupakan bagian dari program kerja Tim Kerja Percepatan Pengembangan SDM Teluk Bintuni kerjasama KTIS-STIH. JP01