SKK Migas-Pertamina EP Papua dan PLN UP3 Sorong Bersinergi Wujudkan Bisnis Ramah Lingkungan

0
159
PEP Papua Field menggandeng PLN ULP Sorong untuk pemenuhan energi kelistriklan di Site Eksploitasi Klamono.
Spread the love

SORONG, jurnalpapua.id – SKK Migas dan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) yang merupakan bagian dari Zona 14 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream, berkomitmen mewujudkan operasional perusahaan yang ramah lingkungan.

Salah satu langkah yang ditempuh adalah, bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (PLN UP3) Sorong untuk mencukupi kebutuhan tenaga listrik di lapangan Klamono dimulai pada Senin (15/5/2023).

Dalam kerjasama ini, PLN menjadi pemasok energy listrik yang dibutuhkan PEP di lapangan eksploitasi. Kerja sama ini diyakini menghasilkan efisiensi biaya operasi migas.

Masuknya PLN sebagai pemasok sumber energy kelistrikan, PEP Papua Field yang sebelumnya mengoperasikan 2 genset diesel dan 3 genset gas di sistem pembangkit listriknya, berhasil mengurangi penggunaan 1 genset diesel. Mesin listrik ini digantikan dengan jaringan listrik dari PLN. PEP Papua berpotensi menghemat penggunaan 828.000 liter solar per tahun atau setara dengan Rp 18 miliar  dan menurunkan emisi karbon sebesar ekuivalen 253 ton CO2 .

Manager Papua Field Muslim Nugraha menjelaskan, kerja sama dengan PLN merupakan salah satu cara PEP Papua untuk meningkatkan kinerja operasi produksi migas dan melakukan efisiensi biaya operasi.

“Kerja sama ini akan menurunkan biaya per barel untuk memproduksikan migas, menurunkan emisi karbon secara signifikan, dan mendayagunakan anggaran yang dihemat untuk program kerja yang berdampak langsung meningkatkan produksi migas,” kata Muslim Nugraha.

“Di samping itu, PEP Papua dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis inti, yaitu memenuhi kebutuhan energi bagi negeri. Kedepannya, kami berharap PLN dapat memberikan layanan listrik yang andal, berkualitas, dan terbaik,” ungkap Muslim.

Manager PLN UP3 Sorong Shofwan Juniardi menambahkan, dengan adanya kerja sama ini, PLN dan Pertamina EP sepakat untuk mengalihkan captive power energi listrik sebesar 2.075 kVA. Shofwan Juniardi menuturkan, layanan captive power acquisition merupakan bentuk dukungan PLN dalam pemenuhan pasokan listrik dan memberi pelayanan untuk pelanggan industri yang masih mengoperasikan pembangkit listriknya sendiri.

Melalui layanan ini, pelanggan yang memiliki captive power dapat mengurangi operasi pembangkit listriknya dan mempercayakan suplai listrik secara penuh kepada PLN.

Pertamina EP berkomitmen untuk melaksanakan inisiatif Environmental, Social and Governance (ESG), salah satunya dari aspek lingkungan. Hal ini diwujudkan dengan menjalankan operasi hulu migas yang berwawasan lingkungan, mengurangi emisi karbon sembari berupaya memenuhi kebutuhan energi negeri.

Kerja sama ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) no. 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, no. 7 Energi Bersih dan Terjangkau, no. 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, no. 11 Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, no. 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, no. 13 Penanganan Perubahan Iklim, no. 15 Ekosistem Daratan, dan no. 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. JP03

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here