Ferdinand Mangalik Akan Bentuk Yayasan IKT untuk Besarkan Organisasi

0
218
drg. Ferdinand Mangalik, Bakal Calon Ketua IKT Teluk Bintuni periode 2023-2028.
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua.idWakil Ketua I Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Kabupaten Teluk Bintuni periode 2018-2022, drg. Ferdinand Mangalik memiliki program membentuk suatu yayasan, sebagai payung organisasi untuk pengamanan aset.

Rencana kerja itu akan diwujudkan Ferdinand Mangalik yang juga Kepala Dinas Sosial Kabupaten Teluk Bintuni ini, jika dirinya terpilih sebagai Ketua Umum IKT Teluk Bintuni periode 2022-2028 dalam Musda III.

“Aset tanah dan bangunan ini tidak bisa diterbitkan sertipikatnya, kalau atas namanya masih kerukunan. Jadi harus dibentuk yayasan untuk menaungi kerukunan ini, agar sertipikat tanah yang menjadi aset kerukunan ini bisa diterbitkan,” kata Ferdinand Mangalik kepada wartawan, usai pembukaan Musda III IKT Teluk Bintuni di komplek Rumah Adat Tongkonan Awarepi, sabtu (25/3/2023).

drg. Ferdinan Mangalik menyampaikan sambutan mewakili pengurus IKT periode 2018-2022.

Ferdinand Mangalik yang sebelumnya menjabat wakil Ketua I IKT Teluk Bintuni periode 2018-2022, maju sebagai bakal calon Ketua Umum IKT Teluk Bintuni untuk periode 2023-2028. Dalam Musda II IKT Teluk Bintui 5 tahun lalu, nama Ferdinand Mangalik bersaing ketat dengan Martinus Manatin yang terpilih sebagai ketua. Selisih perolehan suara keduanya sangat tipis, hanya 5 suara.

Baca juga: IKT Teluk Bintuni Gelar Musda III, Lima Nama Siap Berebut Kursi Ketua

Sementara dalam Musda III ini, selain Ferdinand Mangalik, juga ada nama Mesak Pasali (Sekretaris DPRD Teluk Bintuni) serta Dantopan Sarungallo (Anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni) yang maju dalam bursa pemilihan ketua IKT.

Selain membentuk yayasan, visi lain yang akan dilakukan Ferdinang adalah melanjutan pembangunan komplek Rumah Adat Tongkonan Awarepi, yang saat ini belum sempurna. Pembangunan Tongkonan Awarepi yang diresmikan tahun 2022 lalu, merupakan salah satu pencapaian terbesar pengurus IKT Teluk Bintuni periode 2018-2022.

“Pembangunan tongkonan yang kami wujudkan ini, murni swadana dari para anggota keluarga Toraja. Kalau di rupiahkan, nilainya tidak kurang dari Rp 3 miliar. Biaya timbunan hingga pembangunan rumah-rumah adat yang berdiri sekarang ini,” ungkap Ferdinand Mangalik.

Meski sudah diresmikan penggunaannya, namun masih terdapat fasilitas yang belum lengkap dari perencanaan awal, misalnya aula tempat pertemuan hingga area wisata kuliner. “Dengan komando yang baik, semua kekurangan itu bisa kita wujudkan secara gotong royong,” tukasnya. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here