Telan Dana Miliaran, Bangunan Asrama Siswa Petrotekno Tanpa Dilengkapi Desain Saluran Pembuangan Air

0
335
Bangunan asrama siswa P2TIM (Petrotekno) di Kampung Iguriji Bintuni Timur, yang belum selesai dikerjakan. Foto: Tantowi/JP
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua.idPerencanaan pembangunan asrama siswa Pusat Pelatihan Teknik Industri Migas (P2TIM) di Kampung Iguriji Distrik Bintuni Timur yang menelan dana miliaran rupiah, terkesan asal-asalan.

Pasalnya, bangunan dua lantai yang kini sudah berdiri dari hasil pekerjaan tahap pertama tahun 2019, ternyata tidak dilengkapi dengan desain instalasi saluran pembuangan air. Padahal instalasi ini cukup vital, karena dari sisi teknis harus dikerjakan bersamaan dengan konstruksi atau pondasi bangunan.

Fakta ini terungkap ketika Fredi Parubak, kontraktor pelaksana pekerjaan tahap kedua ini akan memulai pemasangan keramik lantai kamar mandi yang ada di setiap ruang asrama. Saat itu kata Fredi, pekerjanya mencari tahu dimana letak pipa paralon yang menjadi saluran pembuangan air terpasang.

“Awalnya saya kira tertimbun tanah. Tapi setelah seluruh area digali, tidak ditemukan juga. Ketika saya cek di denah bangunan, ternyata memang tidak ada,” kata Fredi saat ditemui media ini di lokasi asrama, baru-baru ini.

Ia lantas menyampaikan kondisi itu kepada Nikodemus Fenanlabir S.H, Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Propinsi Papua Barat, untuk memastikan apakah pemasangan keramik lantai tetap dilanjutkan tanpa ada saluran air, atau ada petunjuk lain.

Baca juga: https://portaljepe.id/2021/09/18/belum-kelar-dibangun-asrama-siswa-petrotekno-sudah-jadi-tempat-mabuk/

Kata Fredi, sejatinya bisa saja dia melanjutkan pemasangan keramik lantai itu sesuai kontrak yang telah disepakati pada Agustus 2021 lalu. Namun ketika pekerjaan itu diselesaikan, akan dibongkar lagi ketika instalasi saluran pembuangan air akan dipasang.

“Kan tidak mungkin kamar mandi tanpa ada saluran pembuangan,” tukas Fredi.

Dijelaskan Fredi, perencanaan saluran seharusnya sudah ada sejak awal ketika desain perencanaan itu dikerjakan. Sebab, pemasangan pipa-pipa saluran pembuangan, lazimnya dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan konstruksi atau pondasi bangunan.

Desain saluran air pembuangan di asrama siswa Petrotekno yang baru dibuat setelah gedung berdiri.

Atas informasi dari Fredi tersebut, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi selaku pemilik proyek, kemudian baru merekrut CV Creative Architectural Design, perusahaan konsultan perencana dari Teluk Bintuni. Pada pertengahan September lalu desain saluran itu selesai dikerjakan, namun masih belum dilengkapi dengan Rancangan Anggaran dan Biaya (RAB).

“Katanya dari RAB menyusul, yang penting ada gambarnya dulu untuk bekal kami bekerja,” tandas Fredi. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here