Di Teluk Bintuni, Aktivis Lingkungan Menjadi Korban Pengeroyokan

0
5891
Tangkapan layar dari rekaman video atas pengeroyokan yang dilakukan sekelompok orang terhadap Sulfianto Alias, Direktur Panah Papua pada Jumat (20/12/2024).
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua – Direktur Panah Papua, Sulfianto Alias, menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang di Kalitubi, Bintuni pada Jumat (20/12/2024) dini hari.

Akibatnya, direktur LSM yang memiliki perhatian terhadap kelestarian lingkungan ini mengalami luka-luka serius di sekujur tubuhnya, terutama di bagian kepala.

Dari rekaman kamera CCTV di lokasi kejadian, terlihat ada tiga orang yang melakukan aksi kriminal tersebut. Dua dari tiga orang yang bercelanan pendek itu yang terlihat memukul dan menendang aktivis lingkungan yang sudah tersungkur di lantai.

Belum diperoleh informasi pasti ihwal kronologi dan penyebab terjadinya aksi keroyok tersebut. Atas kejadian ini, Sulfianto sudah membuat Laporan Polisi (LP) dengan mendatangi ruang SPKT Polres Teluk Bintuni di Iguriji dengan didampingi sejumlah aktivis lain.

Aksi main hakim ini memicu reaksi dari sejumlah kalangan. Anggota DPRD Teluk Bintuni, Roy Marthen Masyewi marah dan meminta aparat penegak hukum segera menangkap para pelaku.

“Siapapun pelakunya pasti akan bertemu dengan hukum, karena ini negara hukum. Ketika hukum tidak ditegakkan, maka keadilan akan mencari jalannya sendiri,” kata Roy Masyewi.

Melalui akun FB-nya, Roy Masyewi mengecam tindakan pengeroyokan yang menimpa Sulfianto Alias.

Kecaman atas tindakan premanisme itu juga diungkapkan Yustina Ogoney, Kepala Distrik Merdey, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Melalui akun FB dengan nama Perempuan Merdey, Yustina menolak dengan tegas segala bentuk intimidasi dan kekerasan atas aktivis lingkungan tersebut.

“Saya atas nama perempuan asli Suu Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni menolak dengan tegas segala bentuk intimidasi dan kekerasan yang terjadi atas aktivis lingkungan sdra Sulfianto Alias yang terjadi pada hari Jumat 20 Desember 2024 di Kabupaten Teluk Bintuni,” tulis Yustina di laman FB-nya.

“Saya meminta dengan segala hormat kepada Divisi Humas Polri melalui Polda Papua Barat dan Polres Teluk Bintuni agar segera menangkap & mengusut dengan tuntas pelaku kekerasan terhadap saudara kami ini,” tambah Yustina. JP03

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here