Target Pembangunan 456 Rumah Penduduk Tak Dipenuhi Pemda Teluk Bintuni, bp Berau Hentikan PKS

0
74
Unit rumah program NSH bp Berau Ltd untuk masyarakat di sekitar wilayah operasi.
Spread the love

JAKARTA, jurnalpapua – Target pembangunan 456 unit rumah penduduk di tiga distrik yang menjadi wilayah terdampak operasi bp Berau Ltd, hingga kini baru terealisasi 130 unit.

Dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani pada 21 Desember 2016, bp Berau Ltd memberikan dukungan pendanaan, sementara Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni bertanggung jawab memilih kontraktor untuk melaksanakan pembangunan.

Desy Unidjaja, VP of communications and external affairs bp Indonesia dalam siaran pers yang dikirim ke media ini menjelaskan, hingga akhir 2021, dari jumlah unit rumah yang disepakati dalam PKS, baru sebanyak 97 unit rumah berhasil diselesaikan Pemda Teluk Bintuni dan diserahterimakan kepada masyarakat.

Kemudian pada awal 2022, bp Berau Ltd menyerahkan dana panjar sebesar Rp 24 miliar kepada Pemda Teluk Bintuni, untuk penyelesaian 90 rumah yang ditargetkan selesai pada akhir 2022 sesuai dengan PKS amandemen No. 5.

“Namun hingga akhir 2022, tidak ada satu pun dari 90 rumah tersebut yang selesai 100% dan diserahkan kepada masyarakat,” kata Desy.

Atas kondisi tersebut, pada akhir 2022 bp Berau Ltd melakukan rapat koordinasi dengan Pemda Teluk Bintuni dan menyepakati untuk menurunkan target dari 90 unit menjadi 60 unit rumah yang harus diselesaikan pada 2023.

“Sayangnya, hingga April 2024 belum ada rumah yang diserahterimakan kepada masyarakat. Hingga saat ini masih terdapat 326 rumah yang belum dibangun,” tandas Desy.

Perjanjian kerja sama yang dilakukan antara bp Berau Ltd dan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni sejak tahun 2016, dinilai tidak memberikan hasil yang memuaskan. bp Berau Ltd kata Desy, telah melakukan berbagai  upaya untuk mempercepat penyelesaian pembangunan rumah demi memenuhi harapan masyarakat di ketiga distrik tersebut.

Namun penyelesaian pembangunan rumah berjalan lambat dan tidak sesuai dengan tenggat waktu yang tercantum dalam perjanjian kerja sama (PKS).  Berdasarkan fakta tersebut, bp akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni.

Sebagai operator Tangguh LNG dan didukung penuh oleh SKK Migas, BP Berau Ltd berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian pembangunan 456 unit rumah di tiga distrik di Kabupaten Teluk Bintuni, yaitu Weriagar, Tomu dan Taroi.

“Kami telah melakukan diskusi dan sosialisasi dengan masyarakat. Berdasarkan permintaan dari masyarakat, kami lantas berkomitmen untuk melanjutkan program ini secara independen guna memastikan program perumahan ini dapat selesai dengan cepat dan memenuhi kebutuhan masyarakat di ketiga distrik tersebut,” Kata Desy.

Desy menambahkan, “Kami amat menghargai hak-hak masyarakat di sekitar wilayah operasi kami, terutama masyarakat asli. Program NSH melambangkan penghargaan kami terhadap masyarakat dan kami bertekad untuk dapat menyelesaikan program ini dengan aman, efisien dan sesuai dengan perencanaan tenggat waktu yang telah kami tentukan”. rls/JP03

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here