SORONG, jurnalpapua.id – Puluhan reptil dilindungi dan tidak dilindungi hasil sitaan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Papua Barat, dilepasliarkan di Taman Wisata Alam (TWA) Sorong, Selasa (14/6/2022).
Satwa dilindungi yang dilepasliarkan di TWA Sorong ini, rencananya akan diselundupkan keluar Sorong melalui Bandara DEO. Namun upaya ini berhasil digagalkan petugas BBKSDA Papua Barat bekerjasama dengan petugas keamanan bandara.
Satwa dilindungi yang dilepasliarkan ini antara lain ular Sanca Hijau (8 ekor), Biawak Hijau (3 ekor), Biawak Maluku (7 ekor). Sedangkan satwa yang tidak dilindungi dan ikut dilepasliarkan, adalah ular Sanca Air Papua (2 ekor), Boa Tanah (1 ekor), Sanca Bibir Putih (23 ekor), Boa Pohon (2 ekor), Biawak Ekor Biru (1 ekor) dan Biawak Pohon Tutul Biru (3 ekor).
Baca juga: PT Kilang Pertamina Internasional Bangun Kandang Penyelamatan Satwa di TWA Sorong
Plt Kepala BBKSDA Papua Barat, Budi Mulyanto menjelaskan, pelepasliaran satwa dilindungi dan tidak dilindungi ini adalah salah satu upaya konservasi dalam menjaga kelestarian satwa di tanah Papua.
Pelepasliaran satwa ke habitat asalnya ini disaksikan oleh aparat penegak hukum dari Polres Sorong Kota dan Kejaksaan Negeri Sorong. Sejumlah perwakilan dari TNI AL dan TNI AD juga turut hadir dalam kegiatan ini.
“Upaya konservasi satwa dan ekosistemnya ini, bukan hanya tanggungjawab dari BKSDA. Ini menjadi tugas bersama para stake holder dan seluruh masyarakat,” kata Budi.
Ia menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang selama ini turut menjaga dan mengawasi peredara satwa secara illegal, baik yang diperdagangkan di Sorong maupun yang akan dijual ke luar Sorong. JP01
