
BINTUNI, jurnalpapua – Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Senin (17/3/2025) siang melakukan kunjungan ke Pasar Sentral.
Selain mengecek harga bahan pokok selama ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Bupati Yohanis Manibuy dan Wabup Joko Lingara juga ‘belanja masalah’ dari para pedagang.
Didampingi Asisten II Sekretariat Daerah, sejumlah pimpinan OPD serta Wakapolres Teluk Bintuni, Kompol Alexander, Bupati Yohanis Manibuy mengawali kunjungan ke pasar tradisional itu di pedagang bahan pokok.
Setelah memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil selama puasa Ramadhan, Bupati bergeser mengunjungi pedagang ikan dan daging ayam. Di tempat basah ini, Bupati juga menggali informasi terkait dengan harga-harga.
Kedatangan Bupati dan Wakil Bupati bersama rombongan ini, mendapat sambutan meriah dari mama mama Papua penjual hasil kebun. Di tempat ini, Bupati menyempatkan memborong dagangan mama mama Papua setelah beberapa saat berdialog mengenai kondisi pasar.
Perjalanan Bupati terhenti saat akan keluar dari blok sayur dan hasil kebun. Dua orang pemuda Papua menghalani jalan keluar dengan gerobak yang penuh dengan sayur kangkung.
“Kitong pu dagangan sampai numpuk kayak gini, tidak laku, karena kitong pu got (saluran air) ini banjir. Hujan itu banjir, mengeluarkan aroma tidak sedap, sehingga masyarakat (pembeli) lebih fokus ke dalam. Sehingga kita yang ada di tepi-tepi pasar ini, mengalami dagangan yang tidak laku,” kata seorang pemuda Papua.
“Makanya kitong sengaja halang bapak di sini, setidaknya bapak bisa menjawab apa yang menjadi keluhan dan permintaan pemuda, kitong orang-orang papua yang ada di dalam pasar ini,” tambahnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Yohanis Manibuy langsung merespons, dengan memberikan ruang kepada para pemuda dan pedagang pasar, untuk merinci apa saja yang menjadi persoalan di pasar sehingga menghambat proses jual beli di pasar tradisional.
“Sekarang kaka jawab ya. Silakan nanti kalau bisa di himpun berapa kelompok di sini, siapa-siapa yang dituakan, nanti kaka siapkan waktu, kapan mau datang. Catat aspirasinya saja,” jawab Bupati.
Bupati juga diajak melihat langsung kondisi saluran air pembuangan yang tidak bagus, penuh dengan sampah sehingga menghambat arus air menuju sungai. JP01