Kenaikan Harga Beras Mengkhawatirkan, PKS Desak Pemerintah Intervensi

0
86
ilustrasi harga beras/ istimewa
Spread the love

JAKARTA, jurnalpapua – Anggota DPR Komisi IV dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin, menyuarakan keprihatinannya terhadap lonjakan harga beras yang terus terjadi hingga pekan ketiga Juli 2024. Menurut data terbaru, harga rata-rata beras di tingkat konsumen telah mencapai Rp 15.078 per kilogram, sebuah angka yang sangat signifikan dan memberatkan masyarakat.

Dalam keterangannya, Andi Akmal mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras ini disebabkan oleh beberapa faktor kompleks. Salah satunya adalah dugaan penahanan stok oleh pelaku usaha yang ingin meraup keuntungan lebih besar. Selain itu, distribusi beras hasil panen raya April-Mei 2024 dinilai belum optimal.

“Kami mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian dan Perum Bulog, untuk segera mengambil tindakan tegas,” tegas Andi Akmal. “Pelaku usaha yang terbukti menahan stok harus diberikan sanksi yang setimpal. Sementara itu, Perum Bulog harus segera menggelar operasi pasar secara masif dan terfokus untuk menstabilkan harga beras di pasaran.”

Tidak hanya beras, komoditas pangan lainnya juga mengalami kenaikan harga. Data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga pada cabai, telur ayam, ikan, dan minyak goreng. Kenaikan harga pangan secara serentak ini semakin memperberat beban ekonomi masyarakat, terutama bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

“Kenaikan harga beras dan pangan lainnya ini tentu sangat membebani masyarakat. Pemerintah harus segera mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini,” ujar Andi Akmal.

Lebih lanjut, Andi Akmal menilai bahwa kenaikan harga beras tidak hanya disebabkan oleh faktor musiman, tetapi juga oleh masalah struktural dalam rantai distribusi pangan.

 “Kita perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi pangan kita. Ada yang tidak beres dalam sistem ini sehingga harga pangan terus bergejolak,” tambahnya.(JP02)

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here