BINTUNI, jurnalpapua.id – Momentum perayaan Jumat Agung dan Paskah yang bersamaan dengan pelaksanaan puasa Ramadhan 1444 hijriyah, dijadikan tokoh masyarakat, pemuda, adat dan tokoh agama di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat untuk kembali menyerukan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama.
Selain itu, kebersamaan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menjadi topik yang tak ketinggalan untuk disampaikan.
“Kuncinya adalah, jangan kita mudah terhasut atau terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Kita sebagai masyarakat Papua yang hidup di atas tanah ini, harus menjadi manusia yang cerdas dalam menerima segala informasi yang beredar,” kata Marten Wersin, Ketua LMA Tujuh Suku Kabupaten Teluk Bintuni, Kamis (6/4/2023).
Pernyataan yang sama juga disampaikan tokoh pemuda Wamesa Roy M. Masyewi, Ketua KNPI Kenny Kindewara, Ketua Karang Taruna Lateng Nawarisa, Kepala Kampung Lama Andi Nauri , Tokoh Masyarakat Martinus Yettu, Tokoh Masyarakat Markus Iba, Tokoh Masyarakat Yulianus Tiri, dan Ketua DAP Teluk Bintuni Ferry Kawab.
Menurutnya, Kabupaten Teluk Bintuni dikenal sebagai termpat berkembangnya Agama Keluarga, dimana dalam satu keluarga ada yang menganut Agama Katolik, Protestan dan Islam.
“Namun perbedaan itu tidak menjadi penghalang bagi warga masyarakat Teluk Bintuni secara khusus bagi pemilik wilayat di tanah yang kaya dengan sumber daya alam ini, menjadi terpecah. Justru perbedaan dalam beragama ini menjadi perekat dalam keluarga,” kata Bahmudin Fimbay, Ketua Ikatan Kerukunan Keluarga Besar (IKKB) Suku Wamesa, Ustadz Bahmudin Fimbay.
Sedangkan Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Teluk Bintuni, Ferry Kawab menyampaikan, budaya masyarakat Tujuh Suku di Teluk Bintuni yang terdiri dari Suku Moskona , Sough, Sebyar , Sumuri, Irarutu, Wamesa dan Kuri, yang selalu bergandengan tangan dan bermufakat membahas segala persoalan yang muncul, harus tetap dipertahankan.
“Kebersamaan ini yang harus selalu di tonjolkan,” tandasnya.
Untuk menjaga keutuhan dan kebersamaan yang sudah terjalin secara turun temurun tersebut beberapa Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda di Kabupaten Teluk Bintuni menghimbau dan mengajak masyarakat untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Teluk Bintuni.
Bagi masyarakat muslim, dipersilakan menjalankan ibadah puasa dengan baik, begitu juga bagi umat Nasrani yang merayakan Hari Paskah.
“Toleransi dalam keberagaman agama keluarga ini, yang harus tetap kita jaga sehingga tidak mudah terhasut oleh isu-isu dari luar yang sengaja akan merusaknya,” kata Ketua KNPI Kenny Kindewara.JP01