SORONG, jurnalpapua.id – Satwa endemik papua yang dilindungi Negara, masih menjadi incaran oknum tentara untuk diselundupkan ke luar pulau. Temuan terbaru, puluhan satwa jenis buruh paruh bengkok ditemukan di atas KM Lalobar saat berlabuh di Pelabuhan Sorong, Jumat (14/10/2022) malam.
Upaya penyelundupan ini berhasil digagalkan tim patroli yang melibatkan petugas BBKSDA Papua Barat, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Pelabuhan Laut Sorong dan PT Pelni.
Patroli pengawasan peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) selama 4 jam dimulai sejak pukul 19.00 WIT ini, dipimpin Kapolsek Pelabuhan Iptu Rifki Istanto. Petugas melakukan pengawasan di beberapa area yang dinilai menjadi titik rawan seperti area garbarata, area dermaga dan di dalam KM Labobar.
Hasilnya, di atas kapal yang baru melakukan perjalanan dari Jayapura-Serui-Nabire-Manokwari dan singgah di Sorong ini, ditemukan 16 ekor burung kasturi kepala hitam (lorius loury) di dua tempat.
Pertama sebanyak 9 ekor kasturi kepala hitam disembunyikan di bawah tempat tidur Dek 5 area penumpang, dengan rincian 8 ekor dikurung dalam kandang besi dan 1 ekor disimpan dalam karton. Satwa ini dalam diangkut dari Pelabuhan Nabire dengan tujuan Pelabuhan Bitung.
Temuan kedua, sebanyak 7 ekor kasturi kepala hitam yang diangkut dari Pelabuhan Manokwari dengan tujuan Pelabuhan Bitung, yang disimpan dalam botol air mineral dan dibungkus karung. Satwa ini ditemukan di area tangga Dek 3.
Rute perjalanan KM Labobar, dari Sorong akan melanjutkan perjalanan menuju Ternate-Bitung-Pantoloan-Balikpapan dan Surabaya.
“Pemilik satwa ini diduga oknum TNI yang mengaku bertugas di Kodim Manokwari Selatan. Dari pemeriksaan di lokasi, dia bilang satwa tersebut merupakan permintaan pimpinannya dengan tujuan untuk dipelihara, kata sumber informasi media ini di Pelabuhan Sorong.
Dari informasi yang didapatkan jurnalpapua, oknum TNI AD sempat menolak satwa-satwa tersebut disita petugas namun setelah ditegaskan bahwa akan di viralkan, oknum TNI AD tersebut akhirnya menyerahkan seluruh satwa endemik terhadap petugas.
“Semalam oknum TNI AD ini sempat menolak serahkan barangnya, terus nego dengan petugas agar tidak disita semua (satwa endemik)(disisakan 2), tapi karena diancam akan diviralkan, jadinya oknum TNI AD tersebut menyerahkan barang (satwa endemik) tersebut) ke petugas,” ungkapnya.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut Sorong, Iptu Rifki Istanto membenarkan adanya patrol gabungan yang menghasilkan diamankannya puluhan satwa endemic papua di atas KM Labobar ini. Namun untuk keterlibatan oknum anggota TNI, perwira pertama polisi ini mengaku masih mendalaminya.
“Ia kami amankan dari buruh bagasi yah, namun untuk oknumnya masih kami dalami, kami cross cek dulu siapa oknum tersebut yang bermain dibelakang penyeludupan ini,” ungkap Iptu Rifky singkat..
Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIII Kasuari, Brigjen TNI Gabriel Lema yang dikonfirmasi wartawan terkait adanya dugaan oknum TNI AD diduga terlibat dalam penyeludupan satwa endemic, sampai berita ini diturunkan belum menjawab konfirmasi yang dilayangkan wartawan melalui pesan WhatsApp. Isi pesan telah terbaca oleh Pangdam Kasuari.
Sementara itu Kepala Penerangan Korem 182/Jazira Onim Mayor Inf Hikmat Illahi menjelaskan, oknum TNI yang diduga terlibat dalam penyelundupan satwa ini dipastikan hanya mengaku sebagai anggota Kodim Manokwari Selatan.
“Kami sudah cek ke Kodim Mansel, nama Serda Anto dengan NRP…, tidak termasuk kedalam nominatif Kodim Mansel. Demikian juga foto, kami kroscek ke staf Intel dan Pers Kodim Mansel, nama dan foto itu bukan merupakan anggota Kodim Mansel,” jelas Hikmat Illahi. JP01