BINTUNI, jurnalpapua.id – Puncak arus mudik masyarakat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru, jatuh pada hari Kamis (23/12/2021). Namun dari manifest penumpang KM Lema yang melakukan perjalanan dari Bintuni ke Sorong, tidak tercatat ada lonjakan penumpang signifikan.
Kapten KM Lema Bonang Akbar menjelaskan, dari kapasitas angkut penumpang KM Lema sebanyak 165 orang, dalam trip menjelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 jumlah manifest penumpang yang tercatat sekitar 150 orang.
Jumlah ini lebih sedikit dibanding puncak arus mudik pada momen yang sama di akhir tahun 2020 lalu. Tidak adanya lonjakan signifikan jumlah penumpang pada puncak arus mudik, salah satu penyebabnya pandemi Covid-19 yang masih melanda. Kondisi ini berimbas pada perekonomian masyarakat yang belum pulih.
“Adanya peningkatan jumlah penumpang di banding pada hari-hari biasanya, karena kapal swasta yang biasanya beroperasi, sudah tidak jalan menjelang perayaan Natal ini. Jadi pilihan pengguna jasa transportasi laut, tinggal KM Lema,” kata Bonang, Jumat (24/12/2021).
Dari lonjakan jumlah penumpang yang naik dari pelabuhan Bintuni, banyak yang turun di Pelabuhan Babo. Sementara penumpang dari Babo dengan tujuan Sorong, tidak ada penambahan yang signifikan. KM Lema menjadi salah satu dari lima unit kapal feri yang dioperasikan ASDP yang menjelajah di perairan Papua. Selain KM Lema yang melayani rute Sorong-Babo-Bintuni PP, ada juga KM Kalabia dan KM Arar yang berlayar dengan rute Sorong-Fakfak PP serta Sorong-Pula Gebe PP.
KM Lema menjadi alterntif pilihan pengguna jasa transportasi laut dari BIntuni-Sorong PP, karena kondisi kapal dan fasilitas yang sangat nyaman. Kapal milik Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang dibangun PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, perusahaan galangan kapal di Surabaya ini, memiliki fasilitas tempat tidur penumpang 160 unit dan kursi penumpang 60 unit.
Selain dilengkapi cafetaria, KM Lema juga terdapat fasilitas taman tempat santai penumpang dan sarana bermain anak-anak. Eviana Miskadit, salah seorang pengguna jasa KM Lema mengaku cukup berkesan dengan fasilitas penumpang yang ada di KM Lema. Untuk keselamatan penumpang, kapal ini dilengkapi dua unit sekoci penolong, 319 life jacket penumpang dewasa dan 40 life jacket anak-anak serta life buoy sebanyak 16 buat.
“Sangat bagus ya tempatnya. Ada tempat bermain anak-anak, kamar mandinya juga cukup bersih. Cuma untuk tempat tidur penumpang ini yang perlu di tambah, biar bisa menampung lebih banyak lagi,” kata warga asal Sorong Selatan, yang naik KM Lema dari Bintuni tujuan Sorong.
Dari fasilitas dan pelayanan awak KM Lema, menjadikan kapal ini diganjar penghargaan oleh PT ASDP Indonesia Ferry sebagai Juara I Kapal Kelas D,E,F,G pada tahun 2020 dalam penerapan International Safety Management (ISM-CODE). Ini adalah standar internasional manajemen keselamatan dalam pengoperasian kapal serta upaya mencegah atau pengendalian pencemaran lingkungan. Yang menjadi peserta penilaian system ini, adalah seluruh unit kapal fery yang dioperasikan ASDP, dari Sabang sampai Merauke.
“Jadi ini penghargaan yang levelnya nasional. KM Lema berhasil menjadi juara I,” tandas Bonang Akbar. JP01