Satgas TMMD ke-111, Bersiasat dengan Cuaca di Kampung Idoor

0
279
Untuk mengejar target penyelesaian, Satgas TMMD ke-111 Kodim 1806 terpaksa kerja lembur di malam hari, untuk menyiasati hujan disaat siang.
Spread the love

JURNALPAPUA.ID – JARI-JARI tangan Kapten Czi Fery Adi sibuk mengulik androidnya. Duduk di kursi kayu yang ada di teras Sekretariat Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kampung Idoor, sesekali wajahnya mendongak ke langit yang terlihat pekat. Sedikit gelisah. Matanya jauh menerawang penuh harap, matahari segera menampakkan sinarnya. Waktu sudah mendekati pukul 08.00 WIT.

“Semoga tidak hujan lagi,” katanya lirih, sambil melirik layar ponsel Android di tangan.

Sebagai Ketua Tim Pelaksana TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 di Kampung Idoor Distrik Wamesa, perwira BKO Kodim 1806 Teluk Bintuni ini sudah sepantasnya gelisah. Jangan sampai karena cuaca hujan, personil Satgas TMMD tidak bisa melanjutkan pekerjaannya.

Ada tiga sasaran fisik dalam program TMMD ke-111 Tahun Anggaran 2021 yang dilaksanakan Kodim 1806 Teluk Bintuni, harus dituntaskan sebelum 14 Juli 2021. Selain membangun jaringan pipa air bersih sepanjang 1.900 meter, juga ada pengerasan jalan sejauh 375 meter dan pembangunan 8 unit rumah type 36 konstruksi kayu untuk penduduk Kampung Idoor.

Sejak TMMD ke-111 ini resmi di mulai pelaksanaannya oleh Ir Petrus Kasihiw MT, Bupati Teluk Bintuni pada 15 Juni 2021 di Gedung Sasana Karya Kantor Bupati, cuaca hujan menyelimuti hari-hari satgas yang bergerak di Kampung Idoor.

Data dari UPT Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang ada di Stasiun Klimatologi Manokwari Selatan maupun Stasiun Meteorologi Torea Kabupaten Fakfak, menunjukkan curah hujan yang cukup dominan sejak 15 Juni sampai dengan 26 Juni 2021.

Dari probabilistik pengukuran selama 12 hari, UPT Klimatologi Manokwari Selatan mencatat ada tujuh hari terjadi curah hujan di wilayah leher burung. Sedangkan catatan UPT Meteorologi Torea Fakfak, dalam periode yang sama, terdapat 8 hari terjadi curah hujan. Secara geografis, posisi Kampung Idoor Distrik Wamesa, Kabupaten Teluk Bintuni, berada di antara dua UPD stasiun BMKG itu.

“Memang hujannya tidak selalu siang. Kadang malam, kadang juga dini hari seperti tadi,” kata Kapten Czi Fery Adi, saat berbincang dengan jurnalpapua.id, Rabu (23/6/2021).

Pada hari itu, curah hujan dengan intensitas sedang mulai turun sejak pukul 01.00 WIT hingga waktu subuh, pukul 05.00 WIT. Rintiknya masih terjadi hingga pukul 06.30 WIT dan menyisakan awan sedikit gelap saat Satgas TMMD ke-111 bersiap turun ke lokasi kegiatan.

Kondisi cuaca itu seolah melengkapi segala keterbatasan yang ada di Kampung Idoor Distrik Wamesa selama pelaksanaan TMMD ke-111. Tempat ini, selain lokasinya cukup jauh dari ibu kota Kabupaten Teluk Bintuni, juga sangat minim fasilitas penerangan listrik maupun jaringan telekomunikasi.

Jaringan kabel listrik yang membentang ke rumah-rumah penduduk, hanya berfungsi ketika ada minyak solar yang menghidupi mesin genset. Itu pun hanya menyala beberapa jam di saat malam. “Tapi sudah lama listrik ini tidak menyala, karena tidak ada minyaknya,” kata Yoel Idorway, Ketua RT 02 Kampung Idoor.

Sedangkan tower BTS pemancar jaringan seluler yang ada di ibu kota distrik ini, seolah hanya sebagai pemanis dan symbol bahwa Kampung Idoor sudah terjamah teknologi informatika. Padahal, tower yang di bagian pangkalnya terdapat logo Kementerian Komunikasi Informasi (Kemenkominfo) dan tulisan BAKTI ini, nyaris tidak bisa dimanfaatkan warga setempat. Apalagi oleh satgas TMMD.

Sinyal telekomunikasi dari jaringan ini, biasanya baru muncul saat menjelang tengah malam, itu pun hanya beberapa menit sebelum menghilang lagi. “Jadi kalau saya kalau mau mengirim laporan atau data ke Bintuni, harus pergi ke Distrik Nikiwar untuk mendapatkan sinyal,” tukas Lettu Inf Roni Sugiono, Pasi Teritorial TMMD ke-111.

Bersiasat Dengan Segala Kondisi

Segala kekurangan itu bukanlah suatu penghalang bagi Satgas TMMD ke-111 Kodim 1806 Teluk Bintuni. Untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat waktu yang sudah dipatok, prajurit TNI AD ini memutar siasat untuk bekerja cepat. Memanfaatkan setiap peluang waktu yang ada.

Jika hujan turun pada siang hari, personil Satgas TMMD menyelesaikan pekerjaan yang bisa dikerjakan sambil berteduh. Nyekap kayu untuk lantai dan dinding rumah, atau mengerjakan daun pintu dan jendela agar sesuai ukuran kusennya.

Bahkan tak jarang Lettu CBA Matheus Wamsiwor sebagai Komandan Satuan Setingkat (SSK) Satgas TMMD ke-111, menggerakkan personilnya untuk bekerja lembur di malam hari. Wakil Komandan Ramil 1806-1 Bintuni ini juga merekrut masyarakat lokal sebagai tenaga kerja, agar seluruh sasaran fisik dalam TMMD ke-111 ini tuntas tepat waktu.

“Puji syukur masyarakat lokal sangat antusias membantu pekerjaan kami. Meski kerja lembur malam hari, mereka juga tetap semangat,” kata Wamsiwor.

Berbagai kondisi alam yang menyulitkan itu, sebelumnya sudah diantisipasi dengan sigap oleh Letkol Inf Kadek Abriawan S.IP, Komandan Satgas TMMD ke-111 Kodim 1806 Teluk Bintuni. Dengan memperhitungkan akses yang sulit, jarak tempuh ke lokasi yang jauh dan segala kemungkinan kondisi cuaca yang kurang bersahabat, perwira TNI dengan dua melati di pundak ini sudah menggeber pekerjaan saat Pra TMMD.

Sejak dimulai Pra TMMD pada 03 Mei 2021, segala material bangunan yang dibutuhkan dalam sasaran fisik sudah mulai di distribusikan ke Kampung Idoor. Material toko yang bisa di distribusikan melalui jalur laut, dikirim lewat pelabuhan Windesi, Teluk Wondama. Yang membutuhkan jalur darat, aksesnya melalui Distrik Tahota Kabupaten Manokwari Selatan.

“Ada juga daun pintu, jendela dan kusen yang kita datangkan dari Bintuni, melalui Dermaga Delta Pelabuhan Teluk Bintuni,” kata Letkol Inf Kadek Abriawan.

Dengan berbagai siasat itu, Satgas TMMD ke-111 Kodim 1806 Teluk Bintuni berhasil menyelesaikan dua dari tiga sasaran fisik yang ada. Pekerjaan pengerasan jalan sepanjang 375 meter dengan lebar 8 meter, tuntas digarap pada hari ke tujuh sejak kegiatan resmi dimulai. Di tangan prajurit TNI, genangan air di jalan itu kini tinggal kenangan. Di hari ke 12, penyambungan jaringan pipa air bersih sepanjang 1.900 meter, juga kelar digarap tangan-tangan kekar personil Satgas.

Sembari menyelesaikan pembangunan 8 unit rumah penduduk type 36 yang menggunakan konstruksi kayu, Satgas TMMD ke-111 ini mengerjakan sasaran fisik di luar program. Dua ruang kelas dan pagar SD YPK Bethel Kampung Idoor, diperbaiki, dibersihkan dan di cat oleh pasukan loreng.

“Ini adalah pekerjaan over prestasi yang kami lakukan,” tandas Kadek Abriawan, sembari menebar senyum. (tantowi djauhari)

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here