Bupati Teluk Bintuni Bacakan Nota Pengantar LKPJ Diterangi Cahaya Senter Ponsel

0
226
Diterangi cahaya senter ponsel, Bupati Petrus Kasihiw membacakan LKPJ akhir masa jabatannya.
Spread the love

BINTUNI, jurnalpapua.id – Momen sakral kenegaraan berupa penyampaian nota Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Teluk Bintuni periode 2016 – 2021 di ruang rapat utama sekretariat sementara DPRD Ruko Panjang, berlangsung dramatis.

Disaat Bupati Petrus Kasihiw serius di atas podium membacakan nota pengantar LKPJ setebal 63 halaman, tiba-tiba listrik penerangan di ruang rapat padam. Padahal penyampaian LKPJ itu baru berlangsung sekitar 30 menit, dari total durasi yang dibutuhkan Bupati selama 2 jam.

Dalam beberapa saat, pelaksanaan Rapat Paripurna DPRD dalam rangka Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Teluk Bintuni Periode 2016-2021 berlangsung dalam suasana remang-remang, dengan pantulan sinar matahari yang masuk melalui jendela.

Tetapi gangguan penerangan itu tidak membuat Petrus Kasihiw sampai turun podium. Ajudan bergerak cepat mengambil inisiatif, dengan menyalakan senter ponselnya untuk menerangi lembaran LKPJ yang sedang dibaca Bupati.

Sekretaris DPRD, Drs Mesak Pasalli MSi mengaku tidak tahu pasti penyebab padamnya listrik di ruang rapat, saat Bupati sedang membacakan nota pengantar LKPJ. Padahal, pihak sekretariat dewan sudah menyampaikan pemberitahuan kepada PLN, akan ada rapat paripurna.

“Sudah kita sampaikan surat pemberitahuan, dengan harapan agar pasokan listrik bisa dijaga, jangan sampai terjadi pemadaman. Tapi kalau tadi sempat padam, kami belum mendapatkan penjelasan dari PLN,” kata Mesak Pasalli.

Dihubungi terpisah, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan Bintuni, Sulubi menyampaikan permohonan maaf atas padamnya pasokan listrik saat berlangsung rapat paripurna DPRD. Kejadian itu murni gangguan jaringan yang terjadi di luar dugaan PLN. Ia menampik padamnya listrik disaat Bupati naik di atas podium itu, sebuah kesengajaan.

“Kami juga belum tahu dimana letak persis gangguannya. Karena ketika tadi limit turun, lalu kita coba naikkan lagi, sudah bisa. Artinya, yang tadi terjadi bukan gangguan jaringan secara permanen. Mungkin ada ranting pohon yang menimpa kabel, lalu listrik padam dan setelah itu ranting terlepas,” jelas Sulubi.

Sementara Bupati Petrus Kasihiw dalam Nota Pengantar LKPJ-nya menyebut, PT PLN adalah salah satu dari 35 lembaga dan institusi yang terikat nota kesepakatan (Memorandum of Understanding/MoU) dan perikatan perjanjian kerja.

Dengan PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat, Pemda Teluk Bintuni mengikat kerjasama dalam pengembangan PLTMG dengan kapasitas 10 Megawatt. Sedang dengan PLN Cabang Manokwari, Pemda Bintuni menjalin kerjasama pembangunan PLTD di Kampung Tolak kilometer 4.

Jumlah daya listrik terpasang yang berasal dari PLN di Kabupaten Teluk Bintuni tahun 2020 sebesar 14,600 kilowatt, dengan produksi stroom yang dihasilkan PLN sebesar 29,8 juta kWh. Dengan rasio elektrifikasi tahun 2019 sebesar 76,43 persen, jumlah pelanggan PLN di Teluk Bintuni pada tahun 2020 sebanyak 23.023 ribu kWh.

“Dengan kondisi tersebut, saat ini masalah kelistrikan khususnya di ibu kota kabupaten Teluk Bintuni dan Distrik Babo,  telah terlayani 24 jam. Ini merupakan satu keberhasilan dalam penanganan masalah kelistrikan di Kabupaten Teluk Bintuni,” urai Piet Kasihiw, yang akan segera memasuki periode kedua dalam memimpin Teluk Bintuni. JP01

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here